Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Gerhana di Jakarta Melalui Empat Teleskop PP Iptek

Kompas.com - 09/03/2016, 10:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Museum Pusat Peragaan Iptek, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, menyediakan empat teleskop bagi masyarakat untuk meneropong fenomena alam gerhana matahari total, Rabu (9/3/2016).

"Satu teleskop coronado dan tiga teleskop celestron kami sediakan untuk masyarakat," ujar staf Subdivisi Program Pendidikan Museum PP Iptek, Sri Wahyu Cahya Ningsih, Rabu pagi.

Teleskop coronado berdiameter lebih besar dari teleskop celestron. Teleskop coronado ini tak dapat digunakan langsung oleh masyarakat. (Baca juga: Empat Teleskop Tak Berfungsi Saat Gerhana, Warga Hanya Bisa "Selfie").

Teleskop itu harus disambungkan ke layar monitor sehingga masyarakat tinggal melihat penampakan gerhana dari layar saja.

Adapun teleskop celestron dapat digunakan langsung oleh masyarakat secara bergantian.

Sri mengatakan, meski fase gerhana matahari di Jakarta dimulai sekitar pukul 06.30 WIB, panitia sudah mulai membuka peneropongan sejak pukul 06.00 WIB.

Selain fasilitas teleskop, panitia museum menyediakan 40 kacamata khusus untuk melihat gerhana.

"Antusiasme pengunjung tinggi sekali. Jujur, kami tidak mengira akan sebanyak ini orang datang. Sampai antre panjang lihat teleskop dan kacamatanya sampai habis karena cuma disediakan 40 saja," ujar Sri.

Di Jakarta sendiri, gerhana matahari tidak 100 persen. Penampakan fase bulan menutupi matahari hanya 88 persen.

Fase gerhana matahari total di Ibu Kota terjadi dari pukul 06.30 WIB sampai 08.30 WIB. Adapun rentang waktu puncak gerhana hanya terjadi sekitar dua menit saja.

Beruntung cuaca di Jakarta cerah sehingga fase gerhana terlihat jelas. (Baca: Fase Gerhana Matahari Terlihat Jelas di Jakarta ).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com