Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Sindikat "Wedding Organizer" Palsu

Kompas.com - 10/03/2016, 17:32 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Pasar Minggu telah menahan sindikat Wedding Organizer (WO) fiktif, Ghetar Wedding Planner. Dua tersangka yang ditahan yaitu seorang laki-laki berinisial FD (34) dan kawannya seorang perempuan berinisial NS (35).

"Berawal dari adanya pasangan suami istri yang akan melaksanakan pernikahan di daerah Pasar Minggu, kemudian melakukan kesepakatan, deal dengan orang yang mengaku dari WO. Kemudian sudah melakukan pembayaran. Tapi kenyataannya pada saat akan menikah batal karena WO tidak melakukan pembayaran ke vendor," kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Zaky Alkazar Nasution, Kamis (10/3/16).

FD dibekuk pada hari Senin (7/3/16), sedangkan NS pada hari Selasa (8/3/16) di Perumahan Griya Sangiang Mas, Tangerang. NS diketahui merupakan residivis untuk kasus penipuan serupa. Ia sebelumnya dipenjara dari 2013 hingga 2014.

Barang bukti yang disita dari hasil penangkapan antara lain satu bendel perjanjian kerjasama, beberapa bukti transaksi pembayaran, sisa uang dari FD sebesar Rp 1.300.000, dan Rp. 175.000 dari NS beserta ATM Paspor BCA.

Atas perbuatannya, mereka terancam pidana penjara paling lama empat tahun karena melanggar Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP tentang kasus penipuan dan atau pelanggaran. Mereka juga berpotensi dikenakan pasal pencucian uang.

"Dengan adanya pengulangan mungkin hukuman bisa ditambah oleh hakim," ujar Kompol Zaky. (Baca: Belasan Calon Pasutri Korban Penipuan Tangkap Sendiri Penipunya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com