Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Calon Pasutri Korban Penipuan Tangkap Sendiri Penipunya

Kompas.com - 10/03/2016, 05:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya melapor ke polisi, belasan korban penipuan oleh sebuah wedding organiser (WO), berhasil meringkus sendiri penipunya, Selasa (8/3/2016). Di antara para korban termasuk seorang pramugari.

Polisi datang belakangan setelah diberitahu para korban bahwa pelaku sudah ditangkap.

Pelaku utama, Nitria Danu Kusuma (29), diringkus di rumah salah satu anak buahnya di Griya Sangiang Mas di Jalan Garuda 1 No 4 Blok JA/18 RT 9 RW 9 Kota Tangerang Villa Regency 1, Selasa pukul 17.00.

Salah satu korban, Trido Meidianto (35), menceritakan, para korban memang sudah saling berkoordinasi setelah tahu bahwa mereka sama-sama tertipu.

Bahkan para korban membuat grup Whatsapp yang anggotanya belasan orang. Salah satu anggotanya ditipu oleh Nitria sejak tiga tahun lalu.

"Kami beri nama grup itu sebagai korban WO gila," kata Trido ketika dihubungi Wartakotalive.com, Rabu (9/3/2016) malam.

Menurut Trido usai dirinya melapor polisi pada Sabtu lalu, para korban segera membuat grup WA itu dan berhubungan disana.

Setelah itu, para korban terus bergerak. Salah satunya mendesak anak buah pelaku utama untuk membantu mencari Nitria.

"Kami bilang begini ke mereka. Kalau tidak mau bantu, maka kami akan jebloskan sekalian ke penjara," kata Trido.

Rata-rata anak buah pelaku masih kuliah, bahkan ada juga anak SMA. Begitu didesak, salah satu diantaranya bersepakat membantu.

Anak buah yang bersepakat membantu itu kemudian memberikan informasi bahwa Nitria mendatangi salah satu rumah anak buahnya di Griya Sangian pada Selasa sore.

Informasi itu disebar di grup Whatsapp. Penghuni grup pun lekas bergerak. Ada 5 orang yang langsung meluncur ke alamat lokasi rumah itu.

Salah satunya, pramugari bernama Vita dan calon suaminya yang akan menikah pada 16 April 2016 mendatang.

Dia sudah menyetor 70 juta ke Nitria, makanya paling emosi. "Makanya dia langsung berangkat ke sana itu," ucap Trido kepada Wartakotalive.

Setelah itu, barulah para korban menelepon Polsek Pasar Minggu. Petugas polisi datang tak lama kemudian. Setelah itu barulah pelaku dibawa ke Polsek Pasar Minggu pukul 2:00.

(Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com