Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Duka Teman Ahok, dari Facebook Diretas hingga Dikerjai Anggota Partai

Kompas.com - 11/03/2016, 09:06 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Semakin besar nama Teman Ahok semakin besar pula rintangan  yang mereka hadapi dalam mengumpulkan KTP untuk Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok agar dia bisa maju sebagai calon independen dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Serangan-serangan dari pihak yang tidak suka gerakan mereka kian terasa.

Para relawan Teman Ahok menceritakan beberapa pengalaman ketika datang ke kantor Redaksi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Seorang relawan Teman Ahok, Amalia Ayuningtuas, mengungkapkan bahwa serangan sering mereka terima melalui media sosial. Facebook Teman Ahok bahkan pernah diretas pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Grup FB kita pernah di-hack yah. Namanya diganti jadi "Haram Kumpulkan KTP untuk Orang Kafir". Serangannya lebih ke sosmed sih," ujar Amalia.

Serangan-serangan lainnya bahkan menyinggung isu SARA. Seperti kritikan terhadap relawan Teman Ahok yang berkerudung tetapi membantu Ahok kembali maju pilkada. Komentar-komentar miring mengenai gerakan mereka juga sering mereka terima di Twitter dan Facebook.

Stempel Teman Ahok juga sering dipalsukan oleh orang tidak bertanggung jawab. Tentang serangan di dunia nyata, kata Amalia, sebenarnya tidak terlalu masif. Meski demikian cukup mengganggu kinerja mereka. Misalnya saja, ada seorang relawan yang tiap hari meminta spanduk baru kepada Amalia.

Setelah diberikan, relawan itu akan kembali meminta spanduk lagi pada pekan berikutnya.

"Kita heran kok minta spanduk tiap minggu. Ternyata spanduknya itu dicopot terus sama orang, diambil," ujar Amalia.

Cerita lain juga terjadi di booth-booth pengumpulan KTP. Amalia menceritakan pengalaman dikerjai oleh kader partai politik yang dialami salah satu relawan. Kata dia, ada seseorang yang berlagak ingin membantu Teman Ahok dengan memberikan KTP.

Namun ketika KTP diminta, mereka malah memberi kartu anggota partai politik tertentu.

"Suka ada yang iseng di booth seperti itu. Diminta KTP kasihnya kartu partai, jadi seperti ngenyek. Seolah-olah bilang, ngapain sih kita melakukan ini, toh Ahok nanti juga lewat partai," ujar Amalia.

Amalia mengatakan jika ada orang-orang yang berulah di booth, mereka akan merekam aksi orang tersebut. Biasanya, orang iseng akan takut ketika aksi mereka direkam. Setelah itu, biasanya mereka akan pergi begitu saja.

Banjir dukungan

Meski demikian, para relawan Teman Ahok tidak ingin bersedih. Masih banyak orang yang memberikan dukungan kepada mereka. Bukan hanya masyarakat biasa, public figure juga turun tangan membantu.

Sebut saja Zaskia Adya Mecca. Teman Ahok menilai Zaskia berperan besar dalam pengumpulan KTP. Zaskia beserta artis lain juga pernah hadir dalam acara gathering Teman Ahok bernama "Piknik Senja".

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com