Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Longsor Terjadi, Ratna Kaget Ada Mobil Sedan Masuk Dapur

Kompas.com - 12/03/2016, 22:34 WIB
BOGOR, KOMPAS.com - Kepanikan melanda warga yang rumahnya tertimpa longsor akibat hujan lebat, Sabtu (12/3/2016) pukul 17.00 WIB.

Ratna (47), seorang warga Gang Dalam, Kelurahan Lawang Gintung, Kecematan Bogor Selatan, Kota Bogor, mengaku kaget tiba-tiba mendengar suara gemuruh.

Saat itu, Ratna sedang berada di dalam rumah bersama seorang anaknya saat hujan besar. Dia berada di dapur dan anaknya sedang tertidur di kamar.

Dia terkejut mendengar suara gemuruh dari belakang rumahnya yang berdekatan dengan dapur.

"Waktu hujan besar saya lagi di dapur. Nah, di belakang itu memang ada tebing dan benteng resto Gumati. Waktu itu anak saya tidur di kamar," ujar Ratna dikutip TribunnewsBogor.com.

Ketika terdengar suara gemuruh kencang dan ada sedikit getaran pada lantai dapurnya, ia pun berteriak.

Sambil meneriaki anaknya yang sedang berada di dalam kamar, ia pun mencoba menyelamatkan diri.

"Saya teriak, Dika... dika..., anak saya kan namanya Andika, saya panggil tuh, cepet keluar longsor," ujar Ratna sambil menirukan seperti saat kejadian berlangsung.

Suara gemuruh itu pun kemudian disusul dengan runtuhan yang terjadi di belakang rumahnya. Beruntung mereka berdua berhasil menyelamatkan diri.

"Untung banget saya sama anak saya selamat, boro boro mikirin yang lain, itu mas anak saya keluar badannya sama mukanya putih semua kena debu, tapi alahamdulillah ya selamat, cuma luka goresan aja dikit," tuturnya.

Yang lebih mengagetkan Ratna adalah saat sebuah mobil ikut masuk ke rerentuhan. Mobil berjenis sedan berwarna merah itu ikut masuk ke belakang rumah Ratna.

Ia pun sempat melihat detik-detik mobil tersebut ikut jatuh ke dalam reruntuhan.

"Saya itu mas pas mau lari liat mobil warna merah itu jatuh dari atas tebing, aduh kata saya itu mobil masuk ke dalam rumah," ujarnya.

Saat kejadian berlangsung mobil yang sedang terparkir diatas tersebut tiba-tiba jatuh bersamaan dengan longsoran dan menimbulkan suara gemuruh yang keras.

"Itu suara keras, gurubug gurubug, blees masuk langsung nancep di tanah, saya kabur langsung sama anak saya," ucapnya.

Ratna adalah salah satu dari enam pemilik rumah yang rusak parah.

Akibat dari longsoran tersebut enam rumah, delapan kepala keluarga 30 jiwa harus mengungsi sementara.

"Iya, alhamdulillah warga saya selamat semua, tadi ada pak lurah, BPBD semua ikut ngebantu, yang rumah rusak ada enam, dengan delapan kepala keluarga dan 30 jiwa, mungkin malan ini mereka mengungsi dulu," ujar, Ijah ketua RW 08. (Lingga Arvian Nugroho)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com