Saat acara pembacaan hasil survei Emrus Corner, Minggu (13/3/2016) pagi, hal itu menjadi topik bahasan mereka.
Menurut Emrus, Basuki seharusnya tidak berbicara dengan nada emosi yang terlalu berlebihan. Atas penilaian ini, dia tidak sependapat dengan masyarakat yang suka pemimpin dengan gaya komunikasi ceplas-ceplos.
"Kalau bilang komunikasinya ceplas-ceplos, tetapi lebih baik (karena) tidak korupsi, itu pikiran sesat. Masih banyak yang lebih baik dari Ahok (sapaan Basuki), bicaranya santun dan tidak korupsi. Contohnya, tokoh-tokoh agama," kata Emrus.
Heru Budianto, di tempat yang sama, membandingkan Basuki dengan pasangannya dalam Pilkada DKI 2012, Joko Widodo.
Menurut Heri, mereka bisa terpilih dan mengungguli Fauzi Bowo yang saat itu merajai sejumlah survei karena mau turun ke lapangan. Heri melihat, pendekatan turun ke lapangan ini yang tidak ada dalam diri Basuki.
"Calon yang turun ke bawah, calon yang akan menang. Siapa yang blusukan sekarang, kemungkinan besar bisa ambil hati masyarakat. Yang turun ke bawah akan unggul, dan Ahok termasuk jarang. Ahok juga belum pernah masuk ke got kayak Pak Jokowi," ujar Heri.
Menurut Heri, Basuki tidak memanfaatkan strategi komunikasi berupa pencitraan melalui banyaknya temuan bungkus kabel di gorong-gorong, beberapa waktu lalu.
Andi pun berpendapat hal yang sama. Dia pun mempertanyakan mengapa Basuki tidak turun saat penertiban bangunan liar di Kalijodo.
Basuki juga dinilainya tidak elegan dalam bersikap saat mundur dari partai politik yang telah mengusungnya, yaitu Partai Gerindra.
Menurut Andi, perlakuan Basuki kepada parpol pengusungnya pada Pilkada DKI terdahulu akan jadi bumerang pada Pilkada DKI 2017.
"Walau kita tahu, di tengah perjalanan, Ahok mundur, mundurnya tidak elegan. Dijadikan orang besar, tetapi mundurnya tidak elegan. Kami ingatkan kepada publik, perlakuan Ahok seperti ini akan jadi bumerang," ujar Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.