Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Minta Maaf atas Peristiwa Kebakaran di RS Mintohardjo

Kompas.com - 14/03/2016, 21:22 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Penerangan TNI AL Laksma M Zainudin menjelaskan, ruangan chamber di RSAL Mintohardjo merupakan ruangan yang biasa digunakan oleh Kopaska saat mengalami dekompresi ketika melakukan penyelaman. Ruangan ini mulai beroperasi pada 2013 dan baru kali ini mengalami masalah.

"Chamber adalah alat pengobatan hiperbarik. Biasanya digunakan oleh pasukan Kopaska, penyelam yang mengalami dekompresi," ujar Zainudin di RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat, Senin (14/3/2016) malam.

Zainudin menambahkan, ruang chamber berfungsi untuk mengembalikan kebugaran tubuh seseorang.

"Caranya dengan memasukkan oksigen murni ke dalam tubuh pasien kita sehingga dia akan kembali normal seperti sedia kala," ujarnya.

Zainudin menegaskan, sejak dioperasikan tahun 2013, fasilitas ini belum pernah mengalami masalah. Baru pada siang hari tadi terjadi kebakaran dan menyebabkan empat orang meninggal dunia. Dugaan awal, kebakaran dipicu korsleting.

Zainudin pun meminta maaf kepada semua pihak atas terjadinya peristiwa ini.

"Ini bukan harapan kita, dan kami atas nama Angkatan Laut, atas nama rumah sakit Mintohardjo, mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia," tuturnya.

Ruang tabung chamber Pulau Miangas di Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) RSAL Mintohardjo meledak pada Senin sekitar pukul 13.00 WIB. Peristiwa ini berawal dari hubungan pendek arus listrik.

Akibat ledakan itu, empat orang yang sedang menjalani perawatan tewas. Korban tewas adalah Sulistiyo, Irjen (Purn) Abubakar Nataprawira (65), Edi Suwandi (67), dan Dimas (28). Adapun tiga korban terakhir masih berkerabat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com