Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Satu Korban Kebakaran di RS Mintohardjo Sering Terapi Hiperbarik

Kompas.com - 15/03/2016, 17:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Edi Suwardi Suryaningrat (67 tahun), salah satu korban kebakaran di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo, sudah sering mengikuti terapi oksigen hiperbarik. Terapi terakhirnya, Senin (14/3/2016) kemarin, merenggut nyawanya serta putranya dan dua pasien terapi lainnya.

"Yang bersangkutan sudah rutin sekitar 24 kali," kata Komisaris Besar Polisi MZ Muttaqien, keponakan almarhum di TPU Malaka di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Selasa (15/3/2016) saat pemakaman Edi.

Terapi oksigen hiperbarik merupakan salah satu cara pengobatan dengan menghirup oksigen murni. Terapi itu umumnya ditujukan untuk penyakit terkait penyelaman dan terapi tambahan untuk penderita berbagai penyakit klinis, seperti infeksi serius, adanya gelembung udara dalam pembuluh darah, luka akibat diabetes yang sulit sembuh, hingga cedera radiasi.

Muttaqien mengatakan, sepengatahuannya pamannya melakukan terapi itu untuk menjaga kesehatan semata. Ia belum mendengar adanya keluhan sakit dari pamannya itu.

"Kalau selama ini tidak pernah mengeluh ya dan untuk jaga kesehatan aja," kata Muttaqien.

"Om saya Om Edi ini memang sering dan almarhum dokter Dimas, adik saya, ini memang memang koas dokternya di situ, dan dia familiarlah dengan suasana rumah sakit tersebut," ujar pria yang kini menjabat sebagai Kepala Biro SDM Polda Aceh itu.

Ruang terapi oksigen hiperabrik RSAL Mintohardjo terbakar, Senin siang kemarin. Kebakaran memicu terjadinya ledakan. Diduga, peristiwa itu berawal dari tegangan pendek arus listrik.

Empat orang yang sedang menjalani perawatan tewas. Mereka adalah Edi dan putranya Dimas (28), Sulistiyo yang merupakan Ketua Umum PGRI, serta Irjen Pol Purn Abubakar Nataprawira (65).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com