JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengubah lahan bekas gusuran di Kalijodo sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Namun, realisasi rencana ini dipertanyakan oleh pengacara warga Kalijodo Razman Arif Nasution.
Razman mempertanyakan, kapan Pemprov DKI Jakarta mulai membangun RTH di lahan tersebut.
"Katanya sebentar, tapi tanda-tanda untuk pembangunan ada enggak?, belum ada. Sudah dua minggu lho. Katanya kemarin dua tiga bulan (mau) selesai," kata Razman di PTUN Jakarta, di Jakarta Timur, Rabu (16/3/2016).
Razman mengatakan, apakah pemerintah telah siap dengan rencana tersebut atau tidak.
"Itukan yang saya katakan kalau kebijakan itu diambil oleh pemimpin kita, maka kebijakan itu harus konkret hasilnya," ujar Razman.
Razman berpendapat, tidak ada efek digusurnya Kalijodo dengan kebutuhan ruang terbuka hijau di Ibu Kota. Masalah RTH, menurut Razman, tidak melulu soal perbaikan lingkungan.
"Contoh banjir kemarin hujan kan tetap banjir. Apakah sekarang warga sekitar situ berdasarkan sirkulasi udaranya jadi sehat? Tidak juga. Yang ada sekarang di situ rata bangunan dan warga situ enggak tahu ke mana," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, para pengembang tengah berebut mengerjakan proyek pembangunan Taman Kalijodo. Taman itu akan dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektar di Kalijodo.
"Ini pengembang lagi pada berebut (membangun) Taman Kalijodo," kata Basuki di Rusun Pesakih, Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu (4/3/2016).
Basuki meminta para pengembang itu untuk membuat desain Taman Kalijodo. Basuki pun telah melihat beberapa desain yang disiapkan pengembang. Kalau bisa, menurut Basuki, pengembang dimintanya untuk menjadikan Kali Jelangkeng yang mengalir di sepanjang Kalijodo bening.
Dengan demikian, kawasan itu nantinya bisa dijadikan lokasi wisata air. Basuki juga berharap Taman Kalijodo nantinya memiliki fasilitas berupa lapangan futsal, lapangan bola, musholla, toilet, dan jogging track. Adapun pembiayaan taman ini melalui kewajiban tambahan pengembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.