Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Sektarian dan Agama Dinilai Tak Akan Mempan Jegal Ahok

Kompas.com - 17/03/2016, 18:21 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Riset Maarif Institute, Ahmad Imam Mujadid Rais, menyayangkan munculnya isu kesukuan dan keagamaan menjelang Pemilihan Kepala Daerah 2017.

Ia melihat isu sektarian semakin marak dijadikan sebagai alat politik, karena suku dan agama masih menjadi satu pengikat identitas politik.

"Agama dianggap menjadi satu daya tarik. Agama sebagai isu yang seksi untuk mengikat identitas, termasuk identitas politik," ujar Rais saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/3/2016).

"Isu sektarian akan selalu jadi alat politik untuk mendapatkan keuntungan mencapai kemenangan politik," ujarnya. 

Rais mengatakan, wacana atau debat publik seharusnya diarahkan pada hal-hal yang substantif, misalnya terkait pembangunan masyarakat dan kota.

Masyarakat harus diarahkan pada perdebatan tentang aspek kemiskinan, transportasi massal yang komprehensif dan masalah tata kota.

"Ini yang harus diperdebatkan, ketimbang berdebat soal agama dan suku," ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, banyaknya kelompok yang mengangkat isu sektarian di Pilkada Jakarta tidak akan ampuh untuk menjegal cagub tertentu.

Masyarakat Jakarta yang heterogen, kata Rais, sudah lebih cerdas dalam memilih pemimpin tanpa menjadikan latar belakang agama sebagai pertimbangan memilih.

"Dalam hal ini kita spesifik pada sosok Ahok. Andai kata Ahok bisa menunjukkan kinerja yang positif, isu sektarian tidak akan mempan untuk menjegal Ahok," kata Rais.

Ia melanjutkan, kompetitor Ahok harus memberikan isu-isu yang substantif karena Ahok mungkin dipandang sudah menunjukkan kinerja yang baik beberapa tahun ini.

"Menurut saya arahkan ke hal yang substantif. Reformasi birokrasi dan transparansi APBD," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Megapolitan
Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Megapolitan
Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Megapolitan
Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Megapolitan
Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Tewasnya Rojali, Korban Penganiayaan di Bogor

Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Tewasnya Rojali, Korban Penganiayaan di Bogor

Megapolitan
Supaya Nyaman, Pekerja Harap Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok Segera Dibersihkan

Supaya Nyaman, Pekerja Harap Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok Segera Dibersihkan

Megapolitan
Peremas Payudara Beraksi di Bojonggede, Korbannya Ibu yang Sedang Gandeng Anak

Peremas Payudara Beraksi di Bojonggede, Korbannya Ibu yang Sedang Gandeng Anak

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak Kereta di Bogor Sempat Tulis Surat Wasiat untuk Keluarga

Pria Tewas Tertabrak Kereta di Bogor Sempat Tulis Surat Wasiat untuk Keluarga

Megapolitan
Sebelum Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk, Galang Beli Pisau Lipat dan Bolak-balik Cek TKP

Sebelum Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk, Galang Beli Pisau Lipat dan Bolak-balik Cek TKP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com