Upacara itu rencananya dilakukan di Pangkalan TNI Angkatan Udara di Halim Perdanakusuma, Selasa (22/3/2016).
"Ada upacara, kemungkinan Presiden ke situ," kata Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu saat mendatangi RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (21/3/2016).
Di RS Polri, 13 jenazah korban helikopter yang jatuh di Poso itu diidentifikasi. (Baca: Menhan: Tinggal 2 Jenazah Korban Helikopter Jatuh yang Masih Diidentifikasi)
Menurut Ryamizard, setelah identifikasi, jenazah semua korban akan disemayamkan di hanggar di Pangkalan TNI AU di Halim, Selasa (22/3/2016) pukul 05.00 sebelum upacara.
"Baru kemudian (setelah upacara) berangkatkan ke (TMP) Kalibata, dikuburkan di sana," ujarnya.
Sebelumnya, kecelakaan helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, merenggut 13 nyawa penumpangnya. (Baca: 13 Anggota TNI Korban Helikopter di Poso Naik Pangkat)
Korban tewas yang dirilis Mabes TNI ialah Danrem 132/Tadulako Kol Inf Saiful Anwar, Mayor Inf Faqih, Kapten Dr Yanto, Kolonel Inf Heri, Kolonel Ontang, dan Prada Kiki, Letkol Cpm Tedy, Kapten Cpm Agung, Lettu Cpn Wiradi, Letda Cpn Tito, Sertu Bagus, Serda Karmin, dan Pratu Bangkit.
Kecelakaan helikopter itu sejauh ini diduga karena cuaca buruk. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI Tatang Sulaiman menyatakan, helikopter itu jatuh di tengah hujan.
"Penyebab kecelakaan sementara diduga karena faktor cuaca. Cuaca di sana mendekati pendaratan di stadion sepak bola di Poso itu dalam keadaan hujan," kata Tatang, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Minggu (20/3/2016) malam.
Tatang menyatakan, helikopter itu berangkat dari Desa Napu menuju Poso sekitar pukul 17.20.
Namun, sekitar pukul 17.55, helikopter tersebut jatuh di atas perkebunan Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisi, Sulawesi Tengah. Helikopter itu terbang dalam misi perbantuan untuk Polri di Poso.
Mabes TNI menyatakan, tim investigasi sedang dibentuk untuk mengungkap penyebab pasti jatuhnya helikopter tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.