Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Kader Nasdem yang Keluar karena Tolak Dukung Ahok

Kompas.com - 30/03/2016, 10:34 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak ada kader Nasdem yang keluar dari partai karena menolak keputusan partainya untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Hal ini dipastikan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPW Partai Nasdem DKI Jakarta Bestari Barus.

"Enggak ada kader kami yang keluar karena tidak setuju dengan keputusan partai," ujar Bestari ketika dihubungi, Rabu (30/3/2016).

Bestari mengatakan, dalam sebuah partai, kader harus mengikuti apa yang menjadi keputusan bersama.

Kader harus membantu menyukseskan apa yang sudah menjadi kebijakan partainya. Jika tidak bisa membantu, kader dilarang membuat keributan.

Bestari mengatakan, hal itulah yang selalu diajarkan di Partai Nasdem. Sehingga, ketika kali ini Partai Nasdem memutuskan untuk mendukung Ahok, semua kader harus mendukungnya.

Dukungan solid dari Nasdem, kata Bestari, terbukti karena tidak ada kader yang keluar partai karena keputusan itu.

"Kalau melawan berarti bukan kader. Kalau mbalelo ya kita kenakan sanksi organisasi dong. Namanya kader, kalau sudah keputusan ya pasti ikut. Nasdem solidlah pokoknya," ujar Bestari.

Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi di internal Partai Hanura. Pasca-deklarasi dukungan terhadap Ahok, Partai Hanura mengalami perpecahan di internal mereka.

Dua orang wakil ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta mundur karena tidak mau menuruti keputusan partai untuk mendukung Ahok. Keduanya, Rahmat HS dan Bustami. Bukan hanya mundur dari jabatannya, mereka juga mundur dari keanggotaan Partai Hanura.

Namun, Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Mohamad Sangaji tidak mempermasalahkan hal itu. Dia mengatakan, calon kader yang ingin masuk ke Partai Hanura justru lebih banyak dari mereka yang memilih keluar partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com