Hasil Survei, Ahok Jauh Ungguli Yusril

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas bakal calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama "Ahok" masih di puncak dalam survei Pilkada DKI Jakarta 2017. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Charta Politika, 44,5 persen masyarakat responden memilih Ahok kembali menjadi gubernur.

Jawaban itu muncul dari masyarakat responden saat ditanya siapa yang akan dipilih (top of mind) untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017 - 2022 jika pemilihan dilakukan hari ini.

Jauh di bawah Ahok, nama Yusril Ihza Mahendra berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 7,8 persen. Diikuti oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini 2,8 persen, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil 1,8 persen dan Sandiaga Uno sebesar 1,5 persen.

Sisanya, responden menyatakan tidak tahu, tidak menjawab, atau menyebut nama figur yang yang lain.

Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya mengungkapkan fenomena tingginya elektabilitas bakal calon petahana merupakan hal yang lumrah.

Kendati demikian, Yunarto mengungkapkan bahwa elektabilitas tidak bisa menjadi jaminan untuk memenangkan pilkada. Masyarakat ia yakini akan melihat kinerja petahana sebagai salah satu indikator dalam memilih.

"Elektabilitas juga harus dibantu dengan kinerja yang dilakukan incumbent," kata Yunarto saat menyampaikan hasil survei menuju Pilkada DKI Jakarta 2017 "Siapa Berani Lawan Ahok?" di kantor Charta Politika, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2016).

Pengumpulan data dilakukan pada 15-20 Maret 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan metode kuesioner terstruktur.

Jumlah sampel sebanyak 400 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan satu kepulauan di DKI Jakarta.

Survei ini menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of eror kurang lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei ini dilakukan setelah Ahok mengumumkan bakal calon wakil gubernurnya, Heru Budi Hartono.