Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2016, 19:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Musisi Ahmad Dhani meyakini, dirinya dapat maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta dan mengalahkan calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Dhani merasa memiliki program yang lebih baik dibandingkan program Ahok dalam membenahi Jakarta.

"Ya kalau adu program saya sama dia (Ahok), ya pasti menang saya. Nanti saja (programnya), orang saya belum calon (gubernur)," kata Dhani di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/3/2016).

Suami Mulan Jameela itu menyebut, Ahok masih banyak kekurangan dalam memimpin Jakarta. Salah satunya, kata Dhani, adalah karakter Ahok yang keras dan tidak bisa menjadi contoh bagi masyarakat Ibu Kota.

Dhani ingin menjadi pemimpin yang mampu menjadi teladan bagi warganya jika kelak terpilih sebagai gubenur.

"Bingung, kan? Misalnya, Ahok meneriakkan maling sama ibu-ibu tua, apa itu membangun jiwa? Setelah saya survei ke semua lelaki, teriakin ibu-ibu itu laki-laki tidak normal. Bisa ditanyakan ke ahli jiwa atau psikiater," kata Dhani.

Selain itu, jika terpilih menjadi gubernur DKI, Dhani ingin meningkatkan pembinaan terhadap PNS Pemprov DKI. Menurut Dhani, Ahok kerap keliru menyikapi kinerja para PNS di Jakarta.

"Ini bedanya saya sama Ahok. Saya mungkin tidak akan melakukan banyak pemecatan dan akan lebih melakukan pembinaan. Mecat orang itu pekerjaan paling gampang. Nah, membina tuh yang susah," kata Dhani.

Di samping itu, Dhani juga berjanji akan menggenjot pembangunan infrastruktur di Jakarta. Dhani yakin, pembangunan Jakarta mudah terealisasi selama anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) mencukupi.

"Bangun infrastruktur di mana susahnya, coba? Wong ada duitnya. Kan infrastruktur yang ada sekarang semua kan dari gubernur yang dulu juga," kata Dhani.

Dhani dikabarkan akan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, PKB belum secara resmi menyatakan sikap mereka terkait Pilkada DKI 2017. PKB hanya memiliki enam kursi di DPRD DKI Jakarta.

Adapun untuk dapat mengusung cagub dan cawagub, parpol harus memiliki minimal 22 kursi.

Kompas TV Dhani Yakin Masih Didukung PKB
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com