Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2016, 12:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berkeyakinan reklamasi 17 pulau buatan di Pantai Utara Jakarta tidak akan menyebabkan banjir. Sebab, jarak antara pulau buatan dan daratan Jakarta Utara mencapai 200-300 meter.

Dengan jarak itu, ia yakin aliran air dari daratan akan tetap dapat terbuang ke Teluk Jakarta. Ia menyebut jarak tersebut sudah diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta.

"Supaya pulau (buatan) ini tidak membuat banjir, maka antara pulau reklamasi dan daratan harus berjarak 200-300 meter," kata dia di Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (2/4/2016).

Ahok menegaskan, pengembang reklamasi dilarang membuat pulau reklamasi dan daratan Jakarta Utara terhubung dengan cara menguruk laut karena tindakan tersebut bisa menyebabkan aliran air dari daratan tidak dapat terbuang ke Teluk Jakarta.

"Jadi, enggak boleh daratan Jakarta misal di Cilincing (Jakarta Utara) diuruk," ujar dia.

Proyek reklamasi di Pantai Utara Jakarta sudah kerap dikeluhkan oleh para aktivis lingkungan. Mereka yakin reklamasi 17 pulau buatan dapat merusak ekosistem lingkungan di Teluk Jakarta.

Kompas Video Bukan Jakarta namanya jika tidak mengalami kemacetan, hampir setiap ruas jalan tidak mampu lagi menampung debit kendaraan bermotor. Berbagai upaya telah dilakukan, salah satunya adalah dengan membangun sebuah transportasi masal baru, kendati membutuhkan bertahun-tahun perencanaan. Pada akhirnya MRT atau Mass Rapid Transit memulai pembangunanya pada Tahun 2009, namun sayangnya proyek MRT ini sempat mandek selama bertahun-tahun. Hingga pada Tahun 2014 Ketika Jokowi-Ahok terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, proyek MRT ini kembali berjalan dan diperkirakan akan selesai pada Tahun 2018 nanti. Selain proyek MRT yang menjadi perhatian Ahok dalam perbincangan makan siang (28/08/2014) lalu, adalah kian menipisnya lahan serta masalah klise seperti banjir. Mengharuskan sebuah kebijakan baru lahir  yakni reklamasi Jakarta. Mega proyek yang akan dimulai pada tahun 2015 ini tidak sekadar hanya membangun tanggul untuk mengatasi banjir  saja. Tujuh belas pulau baru akan dibuat di sepanjang  pantai utara Jakarta dan akan menjadi wilayah ekonomi baru ibu kota.Lalu bagaimana pandangan serta sikap Ahok terhadap proyek MRT ini ketika ia menjabat Gubernur Jakarta nanti? dan bagaimana sang Gubernur baru ini membeberkan mega proyek reklamasi Jakarta? Saksikan makan bareng Ahok hanya di Kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com