Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Laporan Dugaan Penipuan yang Dilakukan "Wanita Emas"

Kompas.com - 13/04/2016, 12:10 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Abu Arief Hasibuan melaporkan bakal calon Gubernur DKI Mischa Hasnaeni Moein yang dikenal dengan sebutan Wanita Emas kepolisi. Hasnaeni dilaporkan atas dugaan tindak pidana penipuan dalam tender proyek pembangunan jalan di Jayapura.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti membenarkan hal tersebut. Ia pun mengatakan saat ini pihaknya tengah menyelidiki kasus tersebut.

"Iya benar, yang bersangkutan (Hasnaeni) dilaporkan dugaan penipuan tender proyek di Jayapura," ujarnya ketika dikonfirmasi Rabu (13/4/2016).

Krishna menambahkan saat ini status Hasnaeni masih saksi terlapor. Krishna mengaku pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi-saksi terkait kasus tersebut.

"Saat ini status yang bersangkutan masih saksi terlapor. Rencananya kita akan panggil lagi saksi terlapor (Hasnaeni) untuk dimintai keterangan tambahan," ucapnya. (Baca: Ikuti Tahapan Pilkada DKI, "Wanita Emas" Akan Diperiksa Kejiwaannya)

Kronologi

Pengusaha bernama Abu Arief Hasibuan melaporkan Hasnaeni pada 26 November 2014 dengan tuduhan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan.

Pada akhir Mei 2014 lalu, Abu Arief Hasibuan selaku Direktur Utama PT Trikora Cipta Jaya dikenalkan oleh Arifin Abas (almarhum) kepada Hasnaeni dalam rangka pengurusan sanggahan banding proyek pembangunan 2 ruas jala di Jayapura.

Pada tanggal 30 Mei 2014 dibuatkan surat perjanjian kerjasama untuk pengurusan sanggahan banding yang dibuat oleh Arifin Abas, kemudian ditandatangani oleh Abu Arief dan Hasnaeni.

Hasnaeni menjanjikan akan membantu memenangkan sanggahan banding yang diajukan oleh korban di Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Korban pun yakin serta percaya terhadap Hasnaeni karena diperkenalkan oleh M Arifin Abas yang merupakan teman korban.

Selain itu Hasnaeni mengaku kenal dengan banyak pejabat di Kementerian PU serta menyatakan sanggup untuk memenangkan sanggahan banding yang diajukan korban.

Pada akhirnya, Kementerian PU menyatakan bahwa sanggahan banding yang diajukan Abu Arief dianggap sebagai pengaduan karena sampai dengan batas akhir masa sanggah tidak menyampaikan jaminan sanggahan banding asli. Sehingga sanggahan banding yang diajukan tidak sesuai dengan prosedur.

Proses lelang terus berlanjut sesuai dengan ketentuan dan saat ini proyek pekerjaan pembangunan 2 buah ruas jalan di Jayapura sudah selesai dikerjakan oleh pihak lain sebagai pemenang lelang. (Baca: Datang ke KPK, "Wanita Emas" Justru Diusir Satpam)

Atas kejadian tersebut korban meminta Hasnaeni untuk mengembalikan uang yang sudah diserahkan namun terlapor tidak mau mengembalikan uang tersebut dan Hasnaeni sudah tidak dapat ditemui.

Adapun barang bukti yang disita terkait kasus ini adalah satu lembar surat perjanjian, kwitansi penerimaan cek senilai 500 juta, satu lembar struk transfer bank Mandiri senilai Rp 200 juta, satu lembar fotokopi cek senilai Rp 500 juta, satu lembar struk pembayaran Bank Mandiri senilai Rp 21.396.300, empat lembar struk transfer Bank Mandiri senilai Rp 50 juta.

Selain itu, satu buah print out Bank BRI kantor cabang Jayapura terkait pencairan cek senilai Rp 500 juta, dua lembar fotokopi surat sanggahan banding ke Kementerian PU, satu lembar rekening koran giro no rekening 03070100195301 an. PT Trikora Cipta Jaya, satu lembar slip pengiriman Bank BRI senilai Rp 500 juta atas nama Hasnaeni dan delapan lembar rekening koran Bank Mandiri no. 1540002290694 an. Abu Arif Hasibuan.

Kompas TV Hasnaeni Tantang Ahok Temui Warga Penjaringan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com