Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiwin "Lady Go-Jek", Bertekad Bangkit Setelah Kehilangan Kaki Kiri

Kompas.com - 21/04/2016, 09:47 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Awalnya sulit bagi Wiwin Harsini (39) menerima kenyataan salah satu kakinya harus diamputasi akibat kecelakaan lalu lintas. Tapi, meski sedih, kini Wiwin mengaku sudah bisa ikhlas.

Mantan "Lady Go-Jek" itu kehilangan kaki kirinya akibat kecelakaan pada 28 Maret 2016 lalu, ketika sedang membawa penumpang di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Kecelakaan itu sekaligus memaksa Wiwin berhenti menjadi pengemudi ojek online, pekerjaan yang ia jalani hampir satu tahun ini..

Wiwin saat ini masih dalam proses pemulihan. Bekas amputasi di kaki kirinya masih terasa sakit. Perlu beberapa bulan lagi sebelum ia benar-benar dapat pulih.

Akan tetapi ibu dengan satu anak ini tak mau menyerah. Semangat dan ketegarannya mengalahkan kesedihannya.

"Saya memang enggak patah semangat, yang penting berusaha bangkit lagi," kata Wiwin seraya tersenyum kepada Kompas.com di rumahnya, Jalan Panca Warga I RT 04 RW 05, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (20/4/2016).

Ia kini masih harus menghabiskan waktu dengan lebih banyak berbaring di tempat tidur. Namun, sesekali ia berlatih berjalan dengan menggunakan tongkat.

Bantuan tongkat dan kursi roda sudah ada yang memberi. Ada pula sebuah organisasi yang mau memberikan bantuan kaki palsu.

Wiwin mencoba melihat hal positif di balik musibah yang menimpanya. Sambil terharu, ia mengenang saat ratusan pengemudi Go-Jek mengantarnya pulang dari rumah sakit. Berita kecelakaan yang menimpa Wiwin juga mengetuk simpati masyarakat.

"Mungkin dengar berita dari koran, ada yang enggak saya kenal, dari Serpong, Duren Sawit, Pademangan, datang memberi bantuan. Saya pun masih sering dikunjungi teman-teman Go-Jek," ujar Wiwin.

Dari Go-Jek, Wiwin mendapat bantuan Rp 20 juta, yang digunakan untuk biaya rumah sakit. Go-Jek juga masih memberi Rp 1 juta saat pemeriksaan rutin tiap minggu ke RS Husada.

Sumbangan rekan sesama Go-Jek untuknya terkumpul Rp 21 juta. Terakhir, seorang bakal calon gubernur DKI, berjanji mau memberikan bantuan kalau ia mau membuka usaha.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com