Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Eks Yon Angkub: Anggota TNI Mengintimidasi Kami

Kompas.com - 29/04/2016, 20:01 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Perumahan Eks 3 Mei dan warga Kompleks Eks Yon Angkub  di Jakarta Timur, Jumat (29/4/2016) pagi didatangi puluhan anggota TNI dari Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya/Jayakarta.

Seorang warga Perumahan Eks 3 Mei, Astuti, mengatakan sekitar 20 anggota TNI berseragam mendatangi perumahan terebut tanpa tujuan yang jelas. Menurut penuturan Astuti, tentara tersebut datang dan langsung menandai beberapa rumah warga dengan tanda silang berwarna merah.

"Ada 20 tentara yang saya hitung, bawa berkas dan bawa pilox. Mereka datang sambil nyoret bikin tanda silang," kata Astuti kepada Kompas.com.

Astuti menduga kedatangan tentara itu untuk mengintimidasi warga. Saat ini warga Perumahan Eks 3 Mei dan Komplek Eks Yon Angkub terlibat konflik kepemilikan lahan perumahan itu dengan Kodam Jaya/Jayakarta.

Astuti mengatakan, saat melihat tentara seenaknya mencoret rumah mereka, puluhan warga keluar dari rumah untuk menghadang. Puluhan tentara itu pun pergi.

"Sampai salat Jumat mereka baru pergi, warga udah capek dengan intimidasi mereka, akhirnya warga melawan," ujar Astuti.

Hal yang sama diutarakan Mahmudi, juga warga RW 2. Mahmudi mengatakan, kedatangan tentara hanya untuk mengintimidasi mereka.

"Tadi yang melawan ibu-ibu dan anak anak semua, tentara pikir mereka dikepung, akhirnya mereka langsung pergi saja," kata Mahmudi.

Ia menjelaskan, intimidasi yang mereka terima dimulai sejak awal April ini. Pada 4 April, sebagian warga mendapatkan surat peringatan pertama yang ditandatangani Panglima Kodam Jaya/Jayakarta, Tri Hascaryo. Selang 10 hari kemudian, yakni pada 11 April, warga juga diikirim surat peringatan kedua. Di situ tertulis agar warga mengosongkan perumahan paling lambat 14 hari setelah dikeluarkan surat peringatan tersebut.

Namun karena beberapa alasan, akhirnya Kodam menunda surat peringatan ketiga hingga 21 Mei 2016. Dalam surat peringatan yang diberikan kepada warga, Kodam mengklaim bahwa seluruh Perumahan Eks 3 Mei dan perumahan Komplek Eks Yon Angkub adalah aset Inventaris Kekayaan Negara (IKN) TNI AD.

Namun warga mengatakan telah menanyakan kejelasan status tanah itu kepada Badan Pertanahan Negara (BPN), Jakarta Timur. Menurut data BPN, tanah tersebut tidak dimiliki oleh siapapun, termasuk oleh Kodam Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com