JAKARTA, KOMPAS.com — Kereta rel listrik (KRL) sering antre saat masuk Stasiun Manggarai. Para penumpang sudah tak asing dengan kondisi itu. Peristiwa tersebut berulang dan hampir terjadi setiap pagi dan sore hari.
Apa sebenarnya penyebab antrean KRL itu?
Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek M Fadhil mengungkapkan, hanya ada tujuh jalur yang tersedia di Stasiun Manggarai. Ketujuh jalur itu telah dibagi untuk relasi yang ada. Misalnya, ada tiga jalur yang dipakai untuk kereta dari dan ke arah Stasiun Tebet-Bogor.
"Dari arah Stasiun Bekasi, bisa tiga jalur. Nah dari arah Stasiun Cikini, KRL tujuan Bogor harus masuk jalur enam, enggak bisa masuk jalur lain. Itu cuma satu jalur karena sinyalnya enggak bisa," kata Fadhil di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta, Sabtu (30/4/2016).
KRL dengan relasi itu harus bergantian dengan relasi dari Stasiun Sudirman menuju Stasiun Bogor. KRL relasi itu hanya bisa masuk jalur enam atau tujuh. Fadhil mengakui, tumpang tindih jalur itu yang menyebabkan KRL antre.
Saat ini, ia mengatakan, pihaknya belum bisa melakukan langkah lain, selain tidak menambah perjalanan. Kendati demikian, Fadhil mengungkapkan solusi jangka panjang yang dikerjakan pemerintah di Stasiun Manggarai. Solusi tersebut adalah membangun Stasiun Manggarai menjadi tiga lantai.
"Nah, dengan dibangunnya (Stasiun) Manggarai jadi tiga lantai, akan mengubah sistem itu," kata Fadhil.
Setelah pembangunan selesai, Fadhil mengatakan, akan ada sepuluh jalur di lantai bawah yang akan digunakan KRL. Sementara itu, kereta api jarak jauh akan menggunakan jalur atas.
"Maka dari itu, kami optimistis, itu bagian dari solusi," kata Fadhil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.