Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Panjang, Dishub Turunkan 400 Personel untuk Penjagaan Lalu Lintas

Kompas.com - 04/05/2016, 13:52 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta menurunkan ratusan personelnya untuk kegiatan pengaturan dan keamanan lalu lintas menjelang libur panjang pekan ini. Dari Dishub DKI sendiri, total 400 petugas diterjunkan.

"Dalam menghadapi libur Isra Miraj dan Kenaikan Isa Almasih, kita akan kerahkan total 400 petugas dari Dishub," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andriyan Syah, saat mendampingi pejabat Kementerian Perhubungan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (4/5/2016).

(Baca juga: Ini Instruksi dari Wakapolda Metro Jaya Kepada Jajarannya Jelang "Long Weekend")

Sebanyak 400 petugas itu, lanjut Andri, akan dibagi dalam dua shift, yakni 200 orang untuk penjagaan pagi sampai sore dan 200 lainnya untuk penjagaan sore sampai malam.

Ratusan personel itu akan dikerahkan di 18 titik, khususnya kawasan rawan macet.

"18 titik itu misalnya di traffic light, atau di exit keluar tol, mulai pukul 13.00 ini kita apel," ujar Andri.

(Baca: Antisipasi Kepadatan Arus Lalu Lintas Saat "Long Weekend")

Selain menyediakan pengaman, pihaknya menyiapkan 12 mobil derek untuk wilayah DKI. Mobil derek itu akan diturunkan untuk antisipasi kendaraan warga yang mogok.

"Kita imbauannya ke warga hati-hati, waspada dan patuhi aturan lalu lintas kan seperti itu, itu juga yang sama kita imbau ke awak pengemudi bus. Bawa penumpang dengan baik taati aturan mudah-mudahan selamat dalam perjalanan," ujar Andri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com