Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Terkejut Kondisi Sungai di Belakang LTC Glodok Semakin Jernih

Kompas.com - 16/05/2016, 17:56 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bantaran anak Sungai Ciliwung yang tepat berada di belakang Gedung Lindeteves Trade Centre (LTC) Glodok, Jakarta Barat, tampak lebih jernih dibanding sungai lainnya di Ibu Kota.

Berbagai kegiatan pun dilakukan di sungai tersebut, seperti memancing, mandi, atau hanya duduk diam di pinggir bantaran sungai sambil melihat anak-anak melompat ke sana kemari menikmati segarnya aliran sungai.

Atik, warga Jalan Labu, Kelurahan Mangga Besar, yang tinggal di dekat bantaran sungai, menuturkan, pemandangan tersebut memang sangat jarang dijumpai. Bahkan, Atik yang sudah belasan tahun tinggal di daerah tersebut menyebut hal ini sebagai pemandangan yang langka.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Aliran anak Sungai Ciliwung di Jalan Labu, Kelurahan Mangga Besar, Jakarta Barat, tampak lebih bersih dibanding sungai-sungai Ibu Kota pada umumnya, Selasa (17/5/2016). Sejak setahun lalu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengutus Petugas Pelayanan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) DKI membersihkan sungai-sungai di Ibu Kota.
Dirinya mengatakan, anak Sungai Ciliwung ini bersih karena petugas Pelayanan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) DKI hampir setiap minggu melakukan pembersihan.

"Ya jelas bersih karena sering dibersihkan sama petugas, Mas, makanya jernih begitu," ujar Atik kepada Kompas.com, Senin (16/5/2016).

Atik mengatakan, dulunya bantaran anak Sungai Ciliwung ini sangat kotor, berbau, dan dangkal. Warnanya kehitam-hitaman karena banyak sampah yang menumpuk di dasar sungai akibat warga yang membuang sampah sembarangan.

Selain karena peraturan yang ketat, salah satunya berupa sanksi bagi warga yang membuang sampah di sungai, Atik menyebut, saat ini sudah sangat jarang warga yang membuang sampah ke sungai.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Aliran anak Sungai Ciliwung di Jalan Labu, Kelurahan Mangga Besar, Jakarta Barat, tampak lebih bersih dibanding sungai-sungai Ibu Kota pada umumnya, Selasa (17/5/2016). Sejak setahun lalu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengutus Petugas Pelayanan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) DKI membersihkan sungai-sungai di Ibu Kota.
"Ya ada saja warga yang bandel, tetapi sudah jarang, Mas. Ada petugas yang sering fotoin kalo ada warga yang buang sampah di sungai. Nanti tiba-tiba aja ada surat denda dari kelurahan berapa puluh ribu gitu, makanya udah jarang yang buang sampah di sini," ujar Atik.

Namun, untuk membersihkan sungai tersebut, baik Atik maupun warga lain tak pernah ikut serta bergotong royong membersihkan sampah. Warga mengaku hanya memanfaatkan petugas PPSU untuk membersihkan sampah di bantaran sungai.

"Kan udah ada petugasnya. Kalau kami ya lihat-lihat saja, Mas," ujar Atik. (Baca: Saat Puluhan Anak Jadikan Sungai di Jakarta seperti Kolam Renang)

Atik juga menyebut, penyebab lainnya adalah pembokaran warung-warung di pinggiran sungai sehingga tidak ada lagi sampah jajanan yang dibuang di sana.

Sama halnya dengan Atik, Anwar yang juga bekerja di sekitar Kelurahan Mangga Besar ini mengatakan cukup terkejut ketika melihat sungai yang sering disebut "Sungai Belakang LTC Glodok" ini terlihat bersih dibanding sebelumnya.

Anwar menyebut, anak Sungai Ciliwung ini jauh lebih jernih dibanding belasan tahun sebelumnya.

"Dulu ya hitam, kotor, sampah di mana-mana, Mas. Sekarang lihat tuh, anak-anak aja udah mandi-mandi," ujar Anwar. (Baca: Ahok: Sungai Ciliwung Itu Berkah, Bukan Bencana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com