Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciliwung Akan Dilebarkan hingga 30 Meter Jadi Alasan Relokasi Warga Bukit Duri

Kompas.com - 23/12/2015, 13:47 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Pelaksanaan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Bastari menyampaikan, pihaknya berencana melebarkan Kali Ciliwung sampai 30 meter ke arah Bukit Duri.

Terkait rencana ini, sejumlah warga di Bukit Duri dipindahkan ke Rusun Cipinang Besar Selatan, Rabu (23/12/2015). (Baca: Warga Bukit Duri Dipindahkan ke Rusun Cipinang Besar Selatan)

"Saat ini Kali Ciliwung ukurannya sekitar 10-15 meter. Nantinya akan diperlebar sampai 30 meter ke arah Bukit Duri," ujar Bastari di Jakarta, Rabu.

Pelebaran ini akan dilakukan di sepanjang 250 meter Kali Ciliwung. Rencananya proyek pelebaran Kali Ciliwung ini mulai dikerjakan pada Januari 2016.

Diprediksi pula, pengerjaan itu akan memakan waktu lebih kurang dua bulan. "Kita memprediksi sekitar dua bulan, jadi ya paling akhir bulan Maret 2016 nanti sudah bisa rampung," ujar Bastari.

Namun, menurut dia, pengerjaan proyek pelebaran Ciliwung tersebut bisa saja ditunda karena Januari telah memasuki musim hujan. (Baca: Normalisasi Kali Ciliwung Ditargetkan Beres Akhir 2016)

"Kalau nantinya hujan besar sampai menimbulkan banjir, proses pengerjaan akan ditunda dulu sampai airnya surut," ucap Bastari.

Sebelumnya, sejumlah warga yang bermukim di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, dipindahkan ke Rusun Cipinang Besar Selatan pada Rabu (23/12/2015).

Ada 82 keluarga yang siap dipindahkan ke rusun tersebut. Namun, untuk hari ini, baru enam keluarga yang dipindahkan.

Kompas TV Warga Bukit Duri Segera Direlokasi dari Ciliwung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com