JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar operasi pasar jelang Idul Fitri, Juli mendatang. Namun, sebagai acuan, pada H-14 Idul Fitri akan dilakukan survei harga kebutuhan pokok.
"Nanti kita akan mulai pantau lapangan sejak H-14 lebaran. Jadi bisa didapat data yang pasti perubahan harganya," ujar Adi Ariantara, Kepala Biro Perekonomian Setda DKI Jakarta, Selasa (17/5/2016).
Menurut Adi, komoditi yang akan menjadi perhatian antara lain beras, minyak dan daging. Baik itu daging sapi maupun daging ayam, harganya akan melonjak jelang Idul Fitri.
"Dari pengalaman sebelumnya memang akan ada lonjakan harga. Rencananya dalam waktu dekat akan kita kaji dan hitung untuk perencanaan operasi pasar," ujarnya.
Operasi pasar
Sementara itu, Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Provinsi DKI Jakarta akan menjual daging ayam dan daging sapi murah bersubsidi di Kabupaten Kepulauan Seribu menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah nanti.
"H-7 ke ataslah kita akan jual bagi warga Kepulauan Seribu. Dan daging bersubsidi ini sudah kita programkan menjelang lebaran nanti. Kalau untuk menjelang bulan puasa Ramadhan ini kita belum ada rencana," ujar Sutrisno, Kepala Suku Dinas KPKP Kepulauan Seribu, Selasa (17/5/2016).
Menurut dia, konsumsi daging di Kepulauan Seribu sangat sedikit karena memang sulit mendapatkannya, sehingga program daging murah bersubsidi ini kembali digelar sebanyak 5 ton, atau meningkat jumlahnya dibanding tahun lalu yang hanya 2,5 ton.
"Untuk daging ayam kita subsidi sebesar Rp 25.000 per kilo dari harga dasar, dan untuk daging sapi kita subsidi sebesar Rp 50.000 per kilonya dari harga dasar," ujarnya.
Saat ini, harga dasar untuk daging sapi per kilogram saat ini mencapai Rp 89.000. Dengan subsidi Rp 50.000, warga cukup membeli perkilo dengan harga Rp 39.000. Sementara untuk harga dasar daging ayam per kilogram yang mencapai Rp 40.000 dengan disubsidi sebesar Rp 25.000, warga cukup membeli dengan harga Rp 15.000 saja.