Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik Dipaksa Tanda Tangani Surat Perjanjian untuk Turunkan Ahok dalam 7 Hari

Kompas.com - 20/05/2016, 16:45 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik berjanji akan berkomunikasi dengan semua fraksi di DPRD DKI Jakarta untuk menghidupkan kembali hak menyatakan pendapat (HMP) terhadap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Sejumlah fraksi di DPRD DKI pernah mengupayakan HMP itu terhadap Ahok terkait sejumlah komentarnya terhadap DPRD. Namun, upaya tersebut berakhir begitu saja.

Taufik menjanjikan untuk menghidupkan lagi HMP itu sesuai dengan tuntutan warga Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU) yang berunjuk rasa di Gedung DPRD DKI, Jumat (20/5/2016) siang. Namun, janji saja tidak cukup, warga memaksa Taufik untuk membuat surat perjanjian akan menindaklanjuti tuntutan mereka itu dalam waktu satu pekan.

"Pak, begini saja, Pak. Kalau bisa kita bikin surat tertulis saja," ujar salah seorang warga di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih.

(Baca: Masak Satu Orang Ahok Saja Enggak Bisa Dilawan Sih sama DPRD DKI?)

Hal itu itu terjadi dalam dialog antara Taufik dan anggota DPRD DKI lainnya bersama warga. Taufik sempat menolak ide janji tertulis tersebut. Dia mengatakan, hal itu tidak perlu karena DPRD DKI memiliki mekanisme sendiri jika ingin membuat HMP.

"Gini saudara-saudara, kita mau melakukan sesuatu yang baik harus dengan cara yang betul. DPRD punya mekanisme. Saya berjanji ke saudara akan mengomunikasikan ini dengan semua fraksi," ujar Taufik.

Namun, warga tetap berkeras. Akhirnya salah seorang warga mulai menulis surat perjanjian di atas selembar kertas. Surat tersebut ditulis tangan. Warga juga tidak menyediakan meterai. Anggota DPRD DKI lainnya, Ramli, menandatangani surat itu. Namun, Taufik tidak menandatangani sampai dia keluar gedung. Di luar gedung, Taufik kembali diminta menandatangani surat tersebut.

Akhirnya Taufik menandatanganinya. Isi surat tersebut adalah meminta anggota DPRD DKI mengadakan rapat paripurna untuk menurunkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam waktu satu pekan. Jika tidak, warga akan kembali membawa massa yang lebih banyak.

Taufik lalu mengatakan bahwa satu pekan ke depan dia baru akan mengomunikasikan hal ini kepada semua fraksi. Tidak mungkin Ahok bisa diturunkan begitu saja dalam waktu satu pekan. Taufik pun tidak masalah jika warga kembali datang lagi pekan depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com