Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YS Sempat Ancam Bunuh Polantas yang Menilangnya

Kompas.com - 23/05/2016, 18:16 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — YS (25), pengendara sepeda motor yang ditahan karena memukul anggota polisi lalu lintas Polres Metro Jakarta Selatan, Ipda M Nasro, sempat mengeluarkan ancaman pembunuhan terhadap Nasro karena tidak terima ditilang.

Saat ditemui di Mapolrestro Jakarta Selatan, Senin (23/5/2016), Nasro menuturkan, hari Minggu kemarin, dari pukul 09.30 hingga 11.00, Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan melaksanakan Operasi Patuh Jaya. Setengah jam sebelum selesai, YS melintas dan berusaha menghindar dari operasi itu.

"Saat operasi di Jalan Dharmawangsa 10 itu, saya lihat dia mau kabur melawan arus. Saya berhentikan," kata Nasro.

YS tidak bisa menunjukkan SIM dan KTP kepada Ipda Nasrul. Ipda Nasro pun mengantongi STNK milik YS dan menulis surat tilang.

"Pas saya mau minta tanda tangannya, dia langsung ngamuk. Seragam saya ditarik-tarik, saya dipukulin sambil dia bilang, 'Gue bunuh lu, gue bunuh'," tutur Nasro.

Nasro tidak memukul balik. Ia hanya berusaha mengamankan diri. Lima anggota Polantas lain pun membantu Nasro dengan mendorong YS agar terjatuh dan segera menahannya karena makin mengamuk.

"Badannya lebih kecil dari saya, tapi memang tenaganya kuat sampai ditahan lima orang," kata Nasro. YS kemudian diamankan ke Mapolrestro Jakarta Selatan.

Nasro, yang tangan kanannya lecet, segera membuat laporan dan melakukan visum di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, kini YS sedang menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Yang jadi pertanyaan kan kenapa kok orang tiba-tiba menyerang anggota yang sedang bertugas. Kami selidiki latar belakangnya, apakah ada gangguan kejiwaan," ujar Tubagus.

Terkait perbuatannya, YS terancam hukuman lima tahun penjara sesuai Pasal 213 KUHP ayat (1). Jika hakim memutuskan YS mengidap gangguan jiwa, YS bisa tidak diminta mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com