Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gabung "Teman Ahok", Mantan Komisioner KPU Mengaku Tak Ada Urusan dengan Ahok

Kompas.com - 25/05/2016, 10:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI I Gusti Putu Artha bergabung dengan komunitas "Teman Ahok" sejak dua bulan lalu. Berawal dari tayangan talkshow di televisi, Putu merasa terpanggil untuk membantu kerja Teman Ahok.

"Nah ini enggak bisa dibiarin anak-anak kayak begini. Kalau melihat orang baik bekerja, kemudian aku merasa enggak ikut membantu, ada perasaan bersalah gitu," kata Putu, kepada Kompas.com, Selasa (24/5/2016) malam.

Sebelum memutuskan bergabung dengan Teman Ahok, Putu mempelajari asal usul serta cara kerja komunitas tersebut. Putu observasi hingga sepuluh hari lamanya.

"Oh, ternyata ini tulus bekerja segala macam. Akhirnya kita ikut bantu, ya sudahlah kita bergabung," kata Putu.

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza (dari kiri ke kanan) Koordinator Muda Mudi Ahok Ivanhoe Semen, Koordinator Jasmev Kartika Djoemadi, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, Rapper Jflow, Aktivis muda "Gerak Cepat" Khaerani Putri, Juru Bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas, dan mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang juga Teman Ahok I Gusti Putu Artha, saat mengikuti diskusi Muda Mudi Ahok, di Setiabudi Building II, Jakarta Selatan, Selasa (24/5/2016).
Putu melihat apa yang dilakukan oleh Teman Ahok sebagai demokrasi partisipatif. Jika langkah ini berhasil diterapkan di Jakarta maka dapat berpengaruh ke daerah lainnya. Akan banyak orang-orang baik di daerah yang berniat menjadi pemimpin.

"Tujuan kami kan sederhana, saya jujur aja enggak ada urusan sama Ahok. Tapi sistem nilainya yang aku lihat. Nah pada sisi itulah sebenarnya kita sedang bersama-sama untuk membuat sejarah bagi peradaban demokrasi yang lebih berkualitas," kata Putu.

Selain itu, ia juga mengaku tidak dibayar ketika bergabung dengan Teman Ahok. Bahkan doa kerap mentraktir relawan lainnya, jika ia diundang ke sebuah acara.

"Kalau saya dapat honor dari acara televisi, mereka (relawan) saya bawakan nasi bungkus. Ha-ha-ha," kata Putu.

Kompas TV Ahok Putuskan Ikut "Teman Ahok"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com