Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"UNHCR Membuang Imigrannya ke Kalibata City"

Kompas.com - 25/05/2016, 14:18 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah orang asing menjadi salah satu "PR" di Apartemen Kalibata City. Beberapa kali penghuni mengeluhkan keberadaan mereka yang kerap menganggu.

Ketua Perhimpunan Penghuni dan Pemilik Satuan Rumah Susun (P3SRS) Apartemen Kalibata City, Muzdalifa, mengakui hal tersebut. Malah, dia menyebut masalah terkait WNA di tempat tinggalnya sudah sangat mengkhawatirkan.

"UNHCR itu membuang imigrannya ke sini, sering membuat masalah," kata dia di Kalibata City, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2016).

Untuk itu, dia mengaku bersyukur Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan memiliki Tim Pengawasan orang Asing yang berkantor di apartemen tersebut. Dengan begitu, pihaknya dengan mudah melaporkan berbagai keluhan penghuni terkait orang asing.

"Kami senang sekali Timpora berkantor di sini, harapannya akan lebih mudah kalo melapor karena selama ini kami sudah sering membuat pengaduan ke UNHCR-nya tapi tidak ditanggapi," ujar Muzdalifa.

Dari hasil pengawasan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan pada 2015 lalu, 22 WNA telah divonis dan menjalani hukuman karena terlibat tindak kriminal. Selain itu, 431 WNA telah diproses secara administratif dengan deportasi dan penangkalan karena melanggar aturan keimigrasian.

Masalah-masalah yang sering melibatkan WNA antara lain narkoba, penyalahgunaan izin tinggal, tenaga kerja ilegal, hingga kejahatan siber.

Kompas TV Apartemen Kalibata City Dirazia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com