Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Inginkan Embung untuk Atasi Genangan Berbulan-bulan di Duren Sawit

Kompas.com - 25/05/2016, 20:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Permukiman warga di Jalan Haji Dogol, RT 16 RW 07, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, jadi langganan banjir sejak Januari 2016.

Penyebabnya karena saluran got yang pampat (mampet) dan ditutupi bangunan. Sebelum got pampat, banjir tak pernah menggenangi permukiman setempat begitu lama seperti sekarang.

Ketua RT 16 RW 07, Iwan (39), Rabu (25/5/2016), menyatakan, solusi jangka pendek tengah dicoba dengan menggali untuk menemukan got untuk dibersihkan. Namun, pihaknya kesulitan dan upaya yang dilakukan pada hari Minggu dan Senin lalu belum membuahkan hasil.

Iwan mengatakan, solusi jangka panjang sedang disiapkan untuk mengubah empang dibelakang permukiman yang kerap banjir itu jadi embung.

"Mau jadi embung, biar jadi daerah resapan air, tapi pembebasannya belum semua," kata Iwan saat dijumpai di rumahnya yang tak jauh dari lokasi genangan.

Menurut Iwan, lokasi empang yang mau dibebaskan pemerintah seluas 1,4 hektar. Baru sekitar separuhnya, lanjut Iwan, yang sudah dibebaskan pemerintah. Empang itu menurutnya selama ini jadi tempat air dari rumah tangga di daerah itu mengalir. Posisi empang berada di dataran yang lebih rendah.

Selain mengubah empang jadi embung, warga sebenarnya berharap saluran air, yang ditutup rumah, terbuka seperti semula.

"Intinya kalau jangka panjang warga ingin saluran air itu di atasnya tidak ditutup apalagi ada bangunan karena akses mau bersihkan jadi susah. Dan setahu saya kan di atas saluran air tidak boleh ada bangunan," ujar Iwan.

Air menggenani sejumlah rumah warga di lokasi itu sejak Januari 2016. Air nyaris tak surut bahkan pada satu kasus hampir sebulan tak surut. Sekali hujan, empang meluap membuat genangan lama baru surut.

Got yang sebelumnya lancar, sekarang pampat disumbat sampah. Sebanyak 20-25 kepala keluarga terdampak oleh kondisi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com