Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iis Dahlia: "Teman Ahok" Enggak Boleh Sakit Hati

Kompas.com - 28/05/2016, 20:50 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Setelah Project Pop bernyanyi di "Teman Ahok Fair" pada Sabtu (28/5/2016) siang, giliran pedangdut Iis Dahlia yang tampil pada sore harinya. Iis mulai menghibur masyarakat yang datang sekitar pukul 16.30.

Saat MC mengumumkan Iis Dahlia akan bernyanyi, pengunjung langsung merapat ke depan panggung utama. Iis pun langsung menyapa semua pengunjung yang hadir.

"Mau dangdutan mau keroncongan? Dangdutan ya," ujar Iis Dahlia di Gudang Sarinah, Pancoran, Jakarta Selatan.

Iis langsung "menggoyang" pengunjung dengan lagunya yang bertajuk "Cinta Apalah Apalah". "Boleh kali tangannya ke atas," kata Iis di sela-sela menyanyi.

Pengunjung pun langsung bergoyang bersama Iis. Setelah Iis selesai menyanyikan lagu pertamanya, dia bertanya lagu apa lagi yang ingin dinyanyikan. Beberapa pengunjung meminta Iis menyanyikan lagu sedih. Dia pun langsung merespons permintaan pengunjung.

"Ini Malam Minggu bro. Jangan yang sedih-sedih lagunya. Teman Ahok semuanya harus happy, gak boleh ada yang sakit hati," ucap Iis.

Di acara tersebut, dia menyanyikan empat lagu dangdut. Di akhir lagu keempat, Iis berpamitan kepada semua pengunjung. Namun, semua pengunjung meminta Iis menyanyi lagi.

"Lagi..lagi.." teriak para pengunjung. Iis pun mengabulkan permintaan pengunjung dan menyanyikan lagu "Terajana".

"Terajana... Terajana... ini semua temannya Ahok.." kata Iis mengganti lirik lagu tersebut. Pengunjung pun kembali bergoyang dan bernyanyi bersama Iis.

Setelah itu, Iis pun selesai menghibur pengunjung dan berpamitan.

Kompas TV "Teman Ahok" Adakan Bazar Dukungan


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com