Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Jalan Tengah Persoalan Ketua RT/RW dengan Qlue di Jakarta

Kompas.com - 30/05/2016, 08:13 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluhan Ketua RT/RW soal kewajiban laporan via Qlue jadi sorotan. Sebagian pengurus RT/RW yang tak mau mengikuti acuan protes. Pengurus RT/RW berkewajiban membuat laporan via Qlue tiga kali sehari.

Tiap laporan dihargai. Untuk RT sebesar Rp 10.000 dan RW sebesar Rp 12.000. Para pengurus menganggap kewajiban laporan via Qlue tiga kali dalam sehari memberatkan. Apalagi hanya dihargai dengan nominal tersebut.

Akhirnya, para pengurus pun berbondong-bondong mengadu ke DPRD DKI Jakarta, Kamis (26/5/2015). Ketua Forum RT dan RW Cilandak, Amirullah mengatakan solusi terbaik adalah menutup aplikasi Qlue. Sehingga tak diwajibkan membuat laporan.

"Solusinya, menurut saya, dibubarkan ini Qlue, Pak. Kedua, janganlah bapak nilai kami Rp 10.000. Terhina banget kami ini, Pak. Kami ini bukan pegawai DKI dan kami enggak bisa diperintah seenaknya begini," ujar Amirullah di Komisi A Gedung DPRD DKI, Kamis.

Bahkan dalam aduan itu, para pengurus juga mengancam akan memboikot penyelenggaran Pilkada DKI Jakarta 2017 jika persoalan laporan via Qlue ini tak diselesaikan. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menanggapi keluhan dari para pengurus RT/RW.

Menurut Ahok, laporan via Qlue itu merupakan tanggungjawab atas intensif yang diterima setiap bulan.

"Jadi, begini, RT/RW itu minta gaji operasional dari APBD. Makanya, kami bilang, insentif ini harus ada tanggung jawabnya. Tanggung jawabnya apa? Lalu, kami bilang, Anda mesti laporkan kondisi (lingkungan setempat) dong," kata Ahok.

Sehingga laporan itu dianggap wajar lantaran sebagai bentuk pertanggungjawabanan. (Baca: Ketua RW yang Dipecat Ahok Sebut Menolak Qlue Bukan karena Uang)

Cari solusi

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan kini ada dialog yang dibangun antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan para pengurus RT/RW. Pemerintah sadar betul para pengurus merupakan ujung tombak pelayanan warga.

"Enggak panas. Kami masih dialog. Kami ngomong. Masalah Qlue kan. Maksud kami baik," kata Djarot, Jakarta, Minggu (29/5/2016).

Kewajiban melapor via Qlue bukan, kata Djarot, bukan hanya ketua RT/RW. Para pengurus juga memiliki kewajiban serupa. Sebab, kepengurusan RT/RW merupakan kolektif.

"Pengurusnya juga boleh. Maunya kan kami tahu bagaimana kondisi masing-masing, ya yang tahu RT dan RW," sambung Djarot. (Baca: Alasan Pengurus RT dan RW Diwajibkan Lapor via Qlue)

Dalam laporan via Qlue itu, para pengurus RT/RW tidak harus melulu melapokan kondisi yang buruk. Kegiatan positif juga dapat dilaporkan. Misal seperti acara, atau pelayanan pada masyarakat.

Djarot menambahkan, saat ini yang dipersoalkan terkait kuantitas laporan per harinya. Pengurus dipastikan dapat memberikan laporan lebih dari tiga per harinya.

"Dalam satu hari boleh gak lima kali? Boleh. Kurang dari tiga? Mari dibicarakan. Yang kami inginkan laporan itu betul-betul kondisi riil di lapangan. Dalam hal itu Pemprov lebih mudah melayani masyarakat," tegas Djarot.

Djarot pun meminta agar ancaman boikot pilkada tidak terlaksana. Sebab dapat mengganggu pesta demokrasi lima tahunan di Jakarta itu. (Baca: Harga Diri Pengurus RT/RW yang Terluka karena Qlue...)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com