Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Sinyal PDI-P Buka Peluang untuk Ahok, Aria Bima dan Charles Dianggap "Gatal"

Kompas.com - 07/06/2016, 15:16 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana tugas Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang Dwi Hartono mengaku bingung akan komentar dua kader PDI-P, yakni Aria Bima dan Charles Honoris, terkait Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Sebab, kedua kader tersebut seolah memberi sinyal bahwa PDI-P masih membuka peluang untuk mengusung Basuki alias Ahok dalam Pilkada DKI 2017. 

"Kawan-kawan struktural itu jelas garis komandonya. Dua orang ini di grup juga ditertawai sama teman-teman," ujar Bambang ketika dihubungi, Selasa (7/6/2016).

(Baca juga: Kata Wasekjen PDI-P, Kalau Mau Bertobat, Ahok Bisa Diusung)

Bambang mengatakan, DPD PDI-P sebagai struktur yang bertugas melakukan penjaringan cagub DKI Jakarta sudah tegas akan mengusung calon yang melalui jalur partai politik.

Berdasarkan komunikasi dengan partai-partai lainnya, kata Bambang, PDI-P tidak mengusung petahana dalam Pilkada DKI Jakarta, yaitu Ahok.

"Dua orang ini di grup ditertawai dan dianggap orang yang gatel gitu ya, ingin bicara, enggak punya panggung, terus ngomong seenaknya sendiri tanpa koordinasi," ujar Bambang.

Aria Bima sebelumnya meminta Ahok untuk kembali masuk parpol dan ikut pilkada lewat jalur tersebut.

Aria mengatakan, PDI-P masih membuka pintu yang lebar bagi Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Syaratnya, Ahok diusung oleh partai berlambang banteng moncong putih itu. 

Bahkan Aria mengatakan bahwa Ahok tidak perlu menjadi kader agar bisa diusung PDI-P.

(Baca juga: Hanura Sarankan PDI-P Tak Defensif jika Ingin Dukung Ahok)

Sementara itu, Charles menyebut Ahok dan kader PDI-P Djarot Saiful Hidayat merupakan pasangan yang dapat menyelesaikan permasalahan Jakarta.

Charles mengatakan, belum tertutup kemungkinan bagi PDI-P mengusung Ahok-Djarot pada Pilkada DKI Jakarta 2017, meskipun Ahok telah memilih maju melalui jalur independen dengan dukungan kelompok relawan "Teman Ahok".

Adapun PDI-P merupakan partai politik dengan kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta, yakni 28 kursi.

Dengan perolehan kursi tersebut, PDI-P menjadi satu-satunya partai yang bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sendiri tanpa berkoalisi.

Hingga kini, PDI-P masih melakukan penjaringan calon gubernur dan wakil gubernur DKI.

Beberapa tokoh internal, seperti Djarot dan Boy Sadikin, langsung ditunjuk oleh DPP PDI-P untuk mengikuti proses penjaringan tanpa melalui fit and proper test.

Kompas TV PDI-P Masih "Galau" Cagub DKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com