JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ketiga pelaksanaan Ramadhan, Rabu (8/6/2016), para pedagang kembang api sudah bermunculan di kolong Pasar Asemka, Jakarta Barat. Mereka menjajakan berbagai jenis kembang api di sepanjang kolong flyover pasar tersebut.
"Ini musiman. Dari awal puasa sudah jualan," ujar Roni, salah satu pedagang kembang api, kepada Kompas.com, Rabu.
Pantauan di lokasi, para pedagang kembang api itu menjajakan barang dagangannya menggunakan meja-meja. Ada banyak jenis kembang api yang dijajakan di setiap meja jualan mereka.
"Ini lebih dari 20 jenis kembang api dan petasan," katanya.
Kembang api berbagai jenis itu dijual dengan harga beragam. Ada jenis pop-pop, gasing, hingga roman candle shot jenis kembang api yang dapat menyala di udara.
Pedagang lainnya, Iyus, menyebut setiap kembang api itu dijual dengan harga grosir. Sebab, biasanya para pembeli membeli kembang api untuk dijual lagi.
"Harga buat jual lagi, walaupun kaki lima tapi harga grosir," ucap Iyus.
Untuk satu dus kecil kembang api pop-pop, Iyus menjualnya dengan harga Rp 55.000. Namun, ia pun tetap melayani jika ada pembeli yang membeli eceran.
"Eceran juga bisa tapi jadinya lebih mahal. Kalau eceran jadinya Rp 3.000," tuturnya.
Untuk satu dus kembang api jenis gasing, Iyus menjual Rp 35.000. Satu dus itu berisi 12 bungkus kembang api. Sementara untuk kembang api biasa, dia menyebut harga jualnya beragam.
"Kembang api isi 5 bungkus ini Rp 17.000. Harganya beda-beda tergantung jumlah (kembang api) tiap bungkusnya," kata Iyus.