Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Ton Daging Sapi Impor Tiba di PD Dharma Jaya

Kompas.com - 14/06/2016, 14:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak dua kontainer berisi 40 ton daging sapi beku asal Australia tiba di PD Dharma Jaya, Selasa (14/6/2016). Daging sapi itu nantinya akan didistribusikan ke masyarakat melalui operasi pasar (OP) di sejumlah pasar tradisional.

Asisten Bidang Perekonomian DKI Jakarta, Franky Mangatas Panjaitan, mengatakan, Pemprov DKI melakukan impor daging sapi karena stok sapi di Indonesia dianggap masih kurang sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara maksimal.

"Namun DKI juga akan terus melakukan pengembangbiakan dan peternakan agar kebutuhan daging sapi di Ibukota terpenuhi," kata Franky, saat peninjauan di kantor PD Dharma Jaya, Selasa, seperti dikutip Beritajakarta.com.

Dalam kesempatan itu, Franky juga meninjau tempat penyimpanan daging, pengolahan daging dan tempat ternak sapi yang terdapat di areal milik PD Dharma Jaya.

Sementara Direktur Utama PD Dharma Jaya‎, Marina Ratna Dwi Kusumajati mengatakan, DKI hanya mendapat suplai daging sapi sekitar 3-5 persen dari total produksi di Indonesia. Karenanya DKI pun melakukan impor daging sendiri.

Diharapkan dengan adanya daging impor ini harga daging di pasaran dapat stabil kembali.

"DKI Jakarta mendapatkan kuota daging impor sebanyak 500 ton. Namun untuk tahap awal baru akan disuplai sebanyak 270 ton. Sisanya akan dikirim usai lebaran nanti hingga 31 Agustus mendatang," kata Marina.

Kompas TV Harga Daging di Manado Relatif Stabil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com