Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Ada Unsur Pidana di Dugaan Hilangnya Bayi Kembar, Komnas PA Akan Pidanakan RS

Kompas.com - 15/06/2016, 21:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyatakan akan melaporkan ke polisi soal kasus dugaan hilangnya salah satu bayi kembar di sebuah rumah sakit di Cakung, Jakarta Timur.

Hal itu akan dilakukan kalau ditemukan unsur pidana dalam kasus tersebut. Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengaku akan mengundang pimpinan RS HJ, tempat Raudiah Elva Ningsih (37) yang seharusnya melahirkan bayi kembar tapi hanya menerima satu bayi.

Selain itu, pihaknya juga akan menemui RS Budhi Asih dan Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu soal kasus ini. Arist menyatakan, kalau RSHJ ternyata melakukan unsur pidana, maka pihaknya akan melaporkan ke kepolisian.

"Kalau ada unsur pidana, kita laporkan ke polisi," kata Arist, kepada wartawan di kantornya di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (15/6/2016).

Tak hanya itu, pihaknya juga akan membawa masalah ini ke Dewan Kehormatan Kedokteran. Menurut Arist, dua bukti hasil USG dari Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu dan USG RS Budhi Asih, sudah jelas menyatakan bahwa Raudiah hamil bayi kembar.

"Bahkan dari surat yang dikeluarkan RSHJ sendiri, tanggal 8 Mei sebelum operasi, juga menyatakan kalau pasien ini gemeli (punya bayi kembar)," ujar Arist.

Arist menilai ada kejanggalan yang disembunyikan pihak rumah sakit.

"Atas laporan dokumen itu saya menduga telah terjadi penyembunyian informasi," ujar Arist. (Baca: Ibu Ini Menangis karena Satu Bayi Kembarnya Diduga Hilang Usai Melahirkan)

Arist menyatakan, Raudiah sebenarnya sudah melaporkan kasus ini di Polres Jakarta Timur. Namun, polisi masih belum menemukan pasal yang tepat untuk kasus ini. Sehingga, polisi menyarankan Raudiah untuk membawa masalah itu ke Komnas PA.

"Itu sarannya Polres Jakarta Timur karena belum bisa lihat pasal mana yang bisa dijerat," ujar Arist.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Raudiah juga yakin atas hasil USG kalau dirinya punya bayi kembar. Bahkan, ia punya tiga bukti hasil USG, dari Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu, RS Budhi Asih, termasuk dari RS HJ sendiri.

"Dari USG ditemukan ada kepala bayi dua dan dua jantung. Kalau itu dibilang ari-ari tidak mungkin ada dua jantung," ujar Raudiah. (Baca: Bayi Kembarnya Hilang, Ibu Ini Juga Bingung Dokter Putar Musik Kencang Saat Persalinan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com