Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD DKI Pertanyakan Masih Banyaknya Bus AKAP di Terminal Pulogadung

Kompas.com - 16/06/2016, 14:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi B DPRD DKI Jakarta mengadakan rapat kerja dengan jajaran Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (16/6/2016).

Pada kesempatan itu, para anggota Dewan sempat mempertanyakan masih banyaknya bus-bus antar kota antar provinsi (AKAP) rute Jawa Tengah dan Jawa Timur yang beroperasi di Terminal AKAP Pulogadung, Jakarta Timur. 

Padahal, sesuai aturan, bus-bus AKAP rute Jawa Tengah dan Jawa Timur mestinya sudah harus pindah ke Terminal Pulogebang.

Anggota Komisi B dari Fraksi Nasdem, Subandi menengarai masih banyaknya bus-bus AKAP rute Jawa Tengah dan Jawa Timur di Terminal AKAP Pulogadung, disebabkan tuntutan dari penumpang yang tak mau berangkat dari Terminal Pulogebang. Ia pun meminta agar Dishubtrans segera menindak bus-bus tersebut.

"Jangan sampai bus-bus ini selalu mengikuti keinginan masyarakat. Karena masyarakat juga perlu diedukasi," kata Subandi. (Baca: PO Bus yang Tidak Pindah ke Terminal Pulogebang hingga 20 Juni Terancam Ditertibkan)

Sementara itu, anggota Komisi B dari Fraksi Hanura, Syarifuddin meminta Dishubtrans untuk menutup total Terminal AKAP Pulogadung. Sebab jika masih dibiarkan buka, ia yakin akan masih banyak operator-operator bus yang membandel.

"Jadi ditutup saja sekalian. Misalnya ditutup pakai seng. Kalau nanti masih ada yang ngetem di pinggir jalan, langsung ditindak," ujar Syarifuddin. (Baca: Ratusan Karyawan Perusahaan Bus Demo di Terminal Pulogebang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com