Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi "Teman Ahok" Terkait Pengumpul KTP yang Mengaku Curang

Kompas.com - 22/06/2016, 14:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan pengumpul KTP di "Teman Ahok" memberi pengakuan terkait kecurangan yang mereka lakukan. Mengetahui itu, "Teman Ahok" memberi klarifikasi.


Melalui akun Twitter @temanAhok, Rabu (22/6/2016), Teman Ahok langsung memberikan pernyataan.

"ada serangan lagi utk membusukkan Teman Ahok. tapi alhamdulillah kecil sekali hehe. jam 3 kita press conference di sekretariat."

"sekelompok pemalsu ktp (yg sebenarnya rentan dipidana oleh yg pemiliki ktp), melakukan bunuh diri, krn mau dipolitisasi utk serang TA."

Melalui akun Twitter itu juga, Teman Ahok menyatakan akan memberi penjelasan lengkap via web dan media sosial "Teman Ahok". Selain itu, mereka juga akan menggelar press release pukul 15.00, sore ini.

Kicauan Teman Ahok di Twitter ini mendapat respons positif para pendukungnya. Misalnya, akun PETRUS ‏@neosilver5. Dia yakin Teman Ahok bisa mengatasi serangan ini.

"Kalian itu kumpulan profesional muda,pasti bs atasi lah..yakin aja @temanAhok"

Kahfi Dirga Cahya Bukti pembayaran honor penanggungjawab pengumpulan KTP Teman Ahok
Sebelumnya, Richard Sukarno, salah seorang penanggung jawab pengumpuk KTP untuk "Teman Ahok" mengaku pernah melakukan kecurangan dalam pengumpulan KTP dukungan. Hal itu dilakukannya bersama putrinya, Dhella Novianti.

Keduanya menukar data foto kopi KTP dukungan yang sudah diserahkan ke "Teman Ahok", untuk kembali disetor. Menurut mereka, upaya itu berhasil lolos proses verifikasi.

Mereka juga mengaku dikejar target. Seminggu, mereka minimal harus menyetor 140 foto kopi KTP dukungan. Untuk foto kopi KTP sejumlah itu, mereka mendapat bayaran Rp 500.00.

Mereka mengaku membuka kecurangan ini karena khawatir terkait aliran dana pengusaha reklamasi ke "Teman Ahok". Mereka juga membantah ada pihak yang mendorong mereka melakukan hal tersebut.

Kompas TV KPK Belum Selidiki Dana Teman Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com