Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Putuskan Maju di Independen atau Parpol Usai Halalbihalal dengan "Teman Ahok"

Kompas.com - 15/07/2016, 17:23 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan akan memutuskan jalur mana yang akan ia pilih untuk maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017, usai mengadakan halalbihalal dengan kelompok relawan pendukungnya, "Teman Ahok".

Pria yang biasa disapa Ahok ini mengaku sudah menyampaikan rencananya itu ke Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Mohamad Sangaji. Sangaji diketahui sempat datang menemui Ahok ke Balai Kota pada Jumat (15/7/2016) siang.

"(Sangaji datang) tanya kapan mau deklarasi. Maksudnya kapan mau menyatakan gue parpol atau independen. Saya bilang tunggu halalbihalal sama Teman Ahok aja," kata Ahok, Jumat sore.

Ahok belum menyebutkan waktu pelaksanaan halalbihalal itu. Namun, ia meminta Teman Ahok untuk berembuk agar bisa satu suara saat nantinya ia sudah menentukan pilihan.

"Aku sih enggak begitu mikirin survei, yang penting teman-teman berembuk maunya gimana," ujar Ahok.

Beberapa waktu lalu, Ahok diketahui sudah memutuskan akan menggandeng Heru Budi Hartono sebagai calon wakilnya. Keduanya berencana akan maju melalui jalur independen dengan modal 1 juta data KTP yang dikumpulkan Teman Ahok. (Baca: Kata Ahok soal Keputusannya Maju Pilkada DKI 2017)

Heru merupakan salah satu birokrat karier di Pemerintah Provinsi DKI yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Namun kini, tercatat ada tiga parpol yang sudah menyatakan dukungannya kepada Ahok.

Ketiganya yakni Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar. Jika digabungkan, jumlah kursi ketiganya di DPRD DKI mencapai 24 kursi, atau sudah memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon gubernur beserta wakilnya.

Jumlah kursi minimum di DPRD DKI bagi parpol atau gabungan parpol yang ingin mengusung pasangan calon gubernur dan wakilnya adalah 22 kursi. PDI-P tercatat menjadi partai dengan jumlah kursi terbanyak di DPRD DKI, yakni 28 kursi. (Baca: Lebaran Usai, "Teman Ahok" Akan Tagih Keputusan Ahok)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com