Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut RS Elisabeth Tanda Tangani Surat untuk Penuhi Tuntutan Orangtua Pasien

Kompas.com - 16/07/2016, 22:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Direktur Utama RS Elisabeth Antonius Yudianto menandatangani surat yang isinya perjanjian bahwa pihak rumah sakit akan memenuhi tujuh tuntutan orangtua pasien yang menjadi korban vaksin palsu.

Surat ini ditandatangani Dirut RS Elisabeth setelah pertemuan antara orangtua pasien dan pihak rumah sakit itu sempat berlangsung ricuh.

"Kami tadi sudah melakukan kesepakatan yang akhirnya RS Elisabeth bertanggung jawab dan membiayai. Saya kira itu poin yang menjawab keresahan kami," kata perwakilan orangtua pasien, Hudson Hutapea, di RS Elisabeth, Kota Bekasi, Sabtu (16/7/2016).

(Baca juga: Pertemuan Warga dan Pihak RS Elisabeth yang Bahas Vaksin Palsu Sempat Ricuh)

Adapun tuntutan para orangtua ini berisikan tujuh poin sebagai berikut:

1. Menerbitkan daftar pasien yang diimunisasi di RS Elisabeth periode 2006 sampai Juli 2016.

2. Untuk mengetahui vaksin palsu atau asli, pasien akan menjalani medical check-up di rumah sakit lain yang ditentukan orangtua pasien. Biaya medical check-up akan ditanggung pihak RS Elisabeth.

3. Pemberian vaksin ulang harus dilakukan apabila pasien terindikasi mendapatkan vaksin palsu berdasarkan hasil medical check-up.

4. Dampak vaksin palsu terhadap pasien menjadi tanggung jawab RS Elisabeth dengan memberikan jaminan kesehatan full cover sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

5. Bagi anak yang sudah lewat usia vaksinasi, maka RS Elisabeth berkewajiban memberikan asuransi kesehatan untuk para pasien sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

6. Pihak manajemen RS Elisabeth harus memberikan informasi terkini yang otentik berupa dokumen MoU (nota kesepahaman) suplier vaksin dari sejak 2006 sampai dengan Juli 2016 berikut PO pembelian vaksin yang otentik asli.

7. Adapun hal-hal lain yang belum tercantum akan disampaikan selanjutnya.

(Baca juga: Pendataan Pasien Korban Vaksin Palsu di RS Harapan Bunda Sempat Ricuh)

Pada akhir surat pernyataannya, Antonius menyatakan bahwa surat ini dibuat olehnya selaku penanggung jawab atau Dirut RS Elisabeth dalam keadaan sadar, tanpa paksaan, dan siap menanggung segala konsekuensi hukum.

Pihak orangtua juga meminta kepolisian yang hadir dalam pertemuan hari ini untuk ikut menandatangani surat tersebut.

Akhirnya, Kanit Intel Polsek Bekasi Timur AKP Tri Wahyono ikut menandatangani surat itu. 

Kompas TV Vaksin Palsu Beredar, Orangtua Resah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com