JAKARTA, KOMPAS.com — PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menunda rencana pembatasan penjualan kartu perdana dan isi ulang e-ticketing di 34 halte.
(Baca juga: Mesin Isi Ulang E-money Sering "Offline", Dirut Transjakarta Bantah Ada Kesengajaan)
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, kebijakan yang seharusnya dimulai pada 18 Juli 2016 itu ditunda setelah mempertimbangkan berbagai masukan dan saran dari pelanggan.
"Respons pelanggan merupakan variabel utama sebagai bahan evaluasi kami melaksanakan setiap program layanan Transjakarta," kata Budi melalui keterangan tertulis, Selasa (19/7/2016).
Menurut Budi, saat ini Transjakarta sedang melakukan evaluasi mengenai halte mana yang perlu dilengkapi dengan fasilitas penjualan kartu perdana dan isi ulang e-ticketing, serta halte mana yang dianggap tidak perlu.
(Baca juga: Jalur Transjakarta Tanpa Separator Masih Belum Steril)
Budi menyatakan, Transjakarta akan selalu mengedepankan pelayanan tehadap pelanggan dengan tetap mempertimbangkan keamanan dan efisiensi proses operasional.
"Dengan demikian, apa yang menjadi harapan masyarakat untuk menjadikan transjakarta sebagai moda transportasi massal yang dapat diandalkan di Jakarta dengan layanan yang terbaik dapat terwujud," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.