Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Jessica Ragukan Kesaksian Pelayan Kafe Olivier

Kompas.com - 20/07/2016, 14:59 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Tim kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, meragukan keterangan Marlon Alex Napitupulu yang bersaksi saat sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2016).

Menurut mereka, Marlon sebagai server atau pelayan yang membawa dua minuman cocktail tidak tahu apa-apa tentang es kopi vietnam yang dipesan Jessica saat itu.

"Apakah dia (saksi) dapat memastikan kalau Jessica yang menaruh sedotan ke dalam gelas kopi vietnam itu? Tidak. Apakah dia lihat juga Jessica menaruh sianida ke dalam gelas itu? Tidak juga. Perlu dipertimbangkan apakah cermat atau tidak saksi itu," kata salah satu kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan.

Marlon sempat ditanya seputar pekerjaannya dan apakah dia tahu apa pun tentang sajian es kopi vietnam. Ketika majelis hakim dan jaksa penuntut umum (JPU) menanyakan tentang kandungan es kopi vietnam, hal itu dapat dijawab oleh Marlon.

Menurut Marlon, pembuat kopi adalah barista, sedangkan dirinya sebagai pelayan mengetahui seputar kopi karena telah mempelajarinya terlebih dulu.

Pengetahuan tentang kopi dianggap Marlon harus dikuasai karena sering ada pertanyaan dari tamu yang harus bisa dijawab oleh para pelayan. Namun, hal itu dianggap aneh oleh kuasa hukum Jessica.

Menurut tim kuasa hukum, dengan pekerjaannya sebagai pelayan, seharusnya Marlon tidak tahu banyak tentang kopi tersebut karena tidak sesuai dengan tugasnya.

Sebelumnya, Marlon bersaksi bahwa dirinya sebagai orang yang mengantar dua minuman cocktail ke meja nomor 54. Meja tersebut ditempati oleh Jessica. Ketika mengantar dua minuman cocktail, Marlon sudah melihat ada gelas berisi es kopi vietnam di meja tersebut.

Kondisi es kopi vietnam itu masih utuh, dalam arti belum diaduk karena masih tampak campuran susu di dasar gelas, dengan kopi dan air putih di atasnya. Juga sudah ada sedotan di dalam gelas tersebut, lengkap dengan pembungkusnya yang belum dibuka.

Namun, sajian es kopi vietnam itu terlihat sudah didiamkan lama karena dinding gelas cukup berembun disebabkan es batu di dalamnya telah mencair. Cara menyajikan es kopi vietnam di Kafe Olivier adalah langsung dibuat di hadapan pengunjung.

Penyajian dengan cara itu dilakukan karena menu es kopi vietnam merupakan salah satu signature atau menu andalan di sana. Pelayan menyajikan es kopi vietnam berikut dengan pelengkapnya, seperti sedotan dan tisu, secara terpisah. Dengan demikian, pihak yang dapat menaruh sedotan itu hanyalah tamu, bukan pelayan kafe.

Kompas TV Rekaman CCTV Memperlihatkan Jessica Membawa Paperbag
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com