JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina DPD PDI-P DKI Jakarta, Gembong Warsono, mengatakan, elektabiltas Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang tinggi dalam survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) tidak langsung membuat partainya tergoda untuk mengusung Ahok.
Pertimbangan yang dilakukan PDI-P bukan hanya berdasarkan survei.
"PDI-P dalam mengusung calon gubernur itu bukan hanya melihat hasil survei saja lho. Survei sebagai alat ukur itu iya, tapi masih banyak faktor lain," kata Gembong di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jumat (22/7/2016).
Di internal PDI-P, beberapa hal yang juga menjadi pertimbangan antara lain pemahaman tokoh tersebut terhadap ideologi PDI-P dan masalah-masalah mendasar mengenai Jakarta.
"Juga dilihat bobot kekaderannya, bobot ideologinya, misalnya contoh paling sederhana, PDI Perjuangan kalau bicara soal ideologi Pancasila sudah clear ya, tapi kalau ada calon yang masih mempertanyakan Pancasila kan berarti enggak clear, contoh seperti itu," kata Gembong.
Dalam survei SMRC, Ahok mengalahkan hampir semua lawan politiknya, termasuk jika diadu dengan dua kader PDI-P, yaitu Tri Rismaharini dan Djarot Syaiful Hidayat.
Berdasarkan survei SMRC, sebanyak 81 persen responden pemilih PDI-P memilih Ahok jika Pilkada DKI digelar hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.