Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panitia Bantah Pasang Spanduk "No Ahok" di Sekitar Lokasi Festival Condet

Kompas.com - 30/07/2016, 21:25 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Condet, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, menggelar Festival Condet pada Sabtu-Minggu, 30-31 Juli 2016. Di sekitar lokasi festival, terpasang beberapa spanduk penolakan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Salah satu spanduk bertulisan "Festival Condet Yes!!! Ahok No!!!".

Ketua Yayasan Cagar Budaya Condet sekaligus penggagas Festival Condet, Iwan Setiawan, mengatakan, bukan panitia festival yang memasang spanduk-spanduk tersebut.

"Bukan, kan logonya lain (dengan logo Yayasan Cagar Budaya Condet). Itu orang luar. Kalau orang Condet kompak," ujar Iwan saat dikonfirmasi di lokasi Festival Condet.

(Baca: Hadiri Pembukaan Festival Condet, Lulung Disambut Warga)

Pantauan Kompas.com, memang tidak ada Yayasan Cagar Budaya Condet yang tertera di spanduk tersebut. Yang tercantum yakni logo DPC FPI Kramatjati dan logo Macan - LPI Kramatjati.

Selain spanduk, ada pula pesan yang beredar terkait penolakan Ahok dalam Festival Condet. Berikut penggalan pesan yang beredar tersebut: Warga masyarakat Condet Jakarta Timur termasuk berbagai ormas dan elemen masyarakat menyatakan menolak keras kedatangan Ahok yang berencana hadir dalam acara Festival Condet pagi ini, Sabtu 30 Juli 2016.

Penolakan warga terhadap Ahok ditunjukkan dengan memasang berbagai spanduk penolakan di berbagai area strategis di Condet, mulai dari Rindam Jaya sampai Masjid Al-Hawi bahkan sampai keluar di Jalan Raya Bogor dan area PGC Cililitan.

(Baca: Festival Condet, Bukti Eksistensi Warga Betawi di Condet)

Warga masyarakat Condet yang banyak di antaranya merupakan warga Betawi menyatakan mereka ingin acara Festival Condet berjalan dengan lancar, aman dan semarak.

Iwan pun membantah bahwa pesan yang beredar tersebut resmi dari panitia Festival Condet. Namun, dia tidak menampik bahwa kemungkinan yang menyebarkan pesan tersebut adalah warga sekitar.

"Walaupun dia orang Condet, tapi saya anggap orang luar karena dia enggak mendukung. Kalau dia mendukung acara, enggak usah dong ada itu," kata dia.

(Baca: Festival Condet Dibuka dengan Pawai Budaya Betawi hingga Aksi Palang Pintu)

Festival Condet digelar untuk melestarikan budaya Betawi. Festival ini digelar dari depan Jalan Buluh yang terhubung dengan Jalan Raya Condet sampai pertigaan Batu Ampar.

Budaya Betawi ditampilkan mulai dari marawis, persilatan, kuliner Condet seperti dodol Condet, perlombaan azan, kirab budaya, band betawi, komunitas batu akik condet, pemutaran film Betawi, lenong betawi, sunatan, dan abang none.

Kompas TV Kebudayaan Betawi di Condet Kian Memudar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com