Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Data KTP Dukungan Kurang, Apa yang Harus Dilakukan Calon Independen?

Kompas.com - 03/08/2016, 13:54 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai hari ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta membuka kesempatan bagi bakal calon independen (perseorangan) yang ingin maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Calon independen diminta menyerahkan data KTP sebagai syarat dukungan.

Kesempatan diberikan selama lima hari, tepatnya dari tanggal 3 hingga 7 Agustus. Syarat minimal jumlah data KTP yang harus dipenuhi bakal calon independen yang ingin mendaftar ke KPU adalah 532.213 data KTP.

Data KTP akan langsung dihitung setelah diserahkan. Meski harus mengumpulkan minimal 532.213 data KTP, bakal calon independen tidak akan tereleminasi jika data KTP-nya kurang dari jumlah tersebut.

Bakal calon independen bahkan tetap diperkenankan mendaftarkan diri pada 21-23 September mendatang. Dengan syarat, melakukan dukungan perbaikan.

"Kalau KTP dukungannya ternyata masih kurang, itu tidak masalah. Yang bersangkutan masih bisa tetap mendaftar pada tanggal 21-23 September bersamaan dengan calon parpol."

"Baru setelah itu, nanti calon perseorangan diberikan kesempatan untuk menuntaskan dukungan perbaikan," kata Ketua KPU DKI Soemarno saat ditemui di kantornya.

Menurut Soemarno, pada dukungan perbaikan, bakal calon independen diharuskan menyerahkan dua kali lipat jumlah data KTP dari yang dibutuhkan. Misal, jika kekurangan data KTP mencapai 200.000, maka data KTP untuk dukungan perbaikan harus mencapai 400.000.

"Jadi nanti dukungannya berapa, nanti mereka menyerahkan dua kali lipat untuk dilakukan verivikasi kedua oleh KPU. Tapi waktunya lebih singkat daripada verifikasi sebelumnya," ujar dia.

Jika pada verifikasi perbaikan bakal calon independen tidak menemui masalah dan jumlah data KTP-nya bisa mencapai syarat minimal, maka ia akan bisa ditetapkan sebagai calon gubernur.

"Nanti kami akan umumkan yang bersangkutan dan ditetapkan sebagai calon gubernur bersama dengan bakal calon yang dari jalur partai politik," ucap Soemarno.

Kompas TV Siapa Jegal Calon Independen? - Dua Arah Episode 15 Bagian 4
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com