Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Siapkan Sekitar Seribu Orang untuk Verifikasi Pendukung Calon Independen

Kompas.com - 27/07/2016, 14:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI menyiapkan sekitar seribu orang untuk melakukan verifikasi faktual pendukung calon perseorangan untuk Pilkada DKI 2017. Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Sumarno mengatakan, jumlah ini bisa ditambah lagi kalau dibutuhkan.

"Yang sudah kami siapkan verifikator ada seribu orang, nanti kalau kurang kami angkat lagi sesuai kebutuhan," kata Sumarno, dalam acara sosialisasi pendaftaran pemantau pemilu, di Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2016).

Sumarno mengatakan, butuh waktu lama untuk memverifikasi data pendukung calon perseorangan ini. Maklum, calon perseorangan batas minimal dukungan yang harus diserahkan saja sudah 532.213. Tahap verifikasi ini untuk memastikan kebenaran datanya.

"Pendukung mereka harus diverifikasi, benar enggak ini pendukungnya, benar enggak nama yang dicantum ada orangnya. Kalau ada, benar enggak yang bersangkutan betul-betul mendukung calon itu," ujar Sumarno.

Targetnya untuk verifikasi faktual pendukung calon perseorangan, lanjutnya, akan selesai dalam dua minggu. Sedangkan verifikasi administrasinya, ia memperkirakan selesai dalam waktu yang sama.

"Jadi sekitar sebulan selesai. Karena itu yang jalur perseorangan harus menyerahkan dukungannya terlebih dahulu," ujar Sumarno. (Baca: KPU Upayakan Verifikasi Faktual Tak Rugikan Calon Perseorangan)

Petugas verifikasi menurutnya bisa dari anggota Panita Pemungutan Suara (PPS) kelurahan. Sementara waktu penyerahan syarat dukungan perseorangan yakni 3 Agustus sampai 7 Agustus 2016 di KPU DKI.

Sejauh ini, kemungkinan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang masih berstatus maju Pilgub DKI lewat jalur perseorangan. Sumarno mengaku, pihaknya tetap mempersiapkan melakukan verifikasi calon perseorangan, meskipun situasi dapat saja berubah.

"Ya kan (bisa) ada masyarakat (lain), tidak hanya Pak Ahok saja mau daftar, mungkin ada yang sekarang diam-diam aja, (tapi) nanti Tanggal 3 bawa kontainer isi 1 juta KTP. Makanya KPU menyiapkan tanggal 3 sampai 7 Agustus kami ibarat buka lapak. Kalau lewat tanggal 7 tidak ada, kami tutup," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com