Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Teman Ahok": Apa Daya Ketika Bapak Memilih Jalur Parpol

Kompas.com - 04/08/2016, 00:47 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Juru bicara relawan pedukung Basuki Tjahaja Purnama, "Teman Ahok", Singgih Widyastomo mengatakan bahwa harapan mendaftarkan Basuki menjadi calon gubernur DKI Jakarta dari jalur independen sudah tidak mungkin terjadi. Pasalnya, Basuki telah memilih menjadi bakal cagub pada Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur partai politik.

Singgih menuturkan, sebelum Ahok memilih jalur parpol, Teman Ahok selalu menanti hari dimulainya penyerahan KTP dukungan kepada KPU Provinsi DKI Jakarta sebagai syarat calon independen mengikuti pilkada. KPU Provinsi DKI Jakarta mulai membuka kesempatan utuk calon independen menyerahkan bukti KTP dukungannya pada 3 Agustus 2016.

"Ini makanya kami tunggu-tunggu tanggal 3 sampai 7 Agustus. Tapi apalah daya ketika Bapak (Ahok) sendiri sudah memutuskan untuk memilih jalur parpol, kami nggak bisa ngapa-ngapain, harapan ya tinggal harapan," ujar Singgih, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/8/2016).

( Baca: 3 Agustus, Seharusnya Jadi Hari Besar bagi "Teman Ahok" )

Namun begitu, kata Singgih, Teman Ahok ia pastikan tidak kecewa dan akan tetap mendukung pria yang akrab disapa Ahok itu pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Singgih bahkan menyebut Teman Ahok masih akan mengupayakan penggalangan dana untuk kampanye Ahok.

"Saya rasa teman-teman masih okelah (untuk membantu) nggak ada masalah. Kan sebenarnya tujuan sama untuk meringkan beban sang calon jadi saya pikir oke saja, mereka akan menerima," ujar Singgih.

Ahok akhirnya memutuskan maju menjadi bakal cagub DKI Jakarta 2017 dengan dukungan Partai Golkar, Hanura, dan Nasdem. Dukungan partai untuk Ahok masih mungkin akan bertambah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com