Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Warga Surabaya Terkait Risma dan Pilkada DKI

Kompas.com - 10/08/2016, 07:55 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sekelompok warga Surabaya yang tergabung dalam berbagai elemen masyarakat mendatangi Balai Kota Surabaya kemarin, Selasa (9/8/2016). Mereka berharap wacana yang mendorong Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk maju pada Pilkada DKI 2017 tidak didengungkan lagi.

"Bu Risma sudah menandatangani kontrak di Surabaya hingga lima tahun ke depan. Kalau programnya dianggap baik, programnya saja yang dibawa ke Jakarta, jangan wali kotanya," kata Eciek, aktivis Aliansi Perempuan Surabaya, saat menggelar aksi menolak Risma ke Jakarta di balai kota Surabaya, Selasa (9/8/2016).

Warga Surabaya yang hadir dalam aksi tersebut menyadari Risma sebagai pemimpin yang baik. Namun, mereka ingin Risma menyelesaikan tanggung jawab di Surabaya. Mereka besikeras untuk mempertahankan Risma di Surabaya, bagaimanapun caranya.

Massa yang melakukan aksi itu berangkat dari kantor Pusura, depan DPRD Surabaya, menuju Balai Kota Surabaya. Mereka berjalan sambil membawa sejumlah poster dan meneriakkan yel-yel "Hidup Bu Risma".

Selain itu, ada juga postet bertuliskan "Bu Risma Inspirasi Perempuan Kota Surabaya" dan "Bu Risma Milik Arek Suroboyo".

Selain komunitas pecinta lingkungan, aksi juga diikuti sejumlah komunitas, seperti Pemuda Surabaya, Aliansi Perempuan Surabaya, dan Aliansi Wong Lawas Surabaya. Dalam aksi itu, mereka mengancam akan menduduki kediaman Risma jika jadi berangkat maju dalam Pilkada Jakarta.

Yanto, salah satu peserta aksi, dalam orasinya sempat mengancam akan menduduki kediaman Risma jika sampai bersedia dicalonkan menjadi cagub DKI.

"Kami akan duduki kediaman Bu Risma jika jadi ke Jakarta," katanya.

Ada yang dukung Risma ke Jakarta

Meski demikian, ada juga warga yang mengaku berasal dari Surabaya, namun mendukung Risma untuk maju Pilkada DKI 2017. Kelompok masyarakat itu datang ke Jakarta pekan lalu.

Tidak hanya itu, mereka yang menamakan diri Aliansi Pemuda Surabaya bahkan mendatangi rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng. Mereka tiba di rumah Megawati dengan menggunakan sebuah bus pariwisata sekitar pukul 16.30 WIB.

Namun, Ketua Umum PDI-P yang hendak ditemui justru tidak berada di tempat. Koordinator aksi, Imam Budi Utomo mengatakan, kedatangan mereka ke rumah Megawati bertujuan untuk memberikan surat agar PDI-P bersedia mengusung Tri Rismaharini menjadi calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

"Kami mengirim surat kepada Ibu Megawati Soekarnoputri agar beliau bersedia memberikan mandat kepada Ibu Tri Rismaharini yang saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya untuk bisa dicalonkan sebagai calon gubernur di Jakarta," kata Imam.

Menurut Imam, ia dan rekan-rekannya datang langsung dari Surabaya pada Sabtu (6/8/2016). Imam mengaku datang ke Jakarta setelah sebelumnya mengadakan dialog dengan sejumlah komunitas yang ada di Surabaya dan Jakarta mengenai perlu tidaknya Risma datang maju pada Pilkada DKI 2017.

"Setelah kami mengadakan dialog, baik dengan masyatakat Surabaya dan Jakarta, kami merasa Ibu Tri Rismaharimi sangat dibutuhkan Jakarta," ujar Imam.

Hingga kini, wacana majunya Risma dalam Pilkada DKI 2017 masih menuai pro dan kontra. Risma belum pernah menyatakan bersedia maju pada Pilkada DKI 2017.

"Ya, lihat nantilah," kata Risma singkat ketika ditanya soal pro kontra warga Surabaya.

Sementara itu, pendaftaran Pilkada DKI di KPU sudah semakin dekat. Cepat atau lambat, PDI-P atau partai lain yang berkoalisi akan mengumumkan siapa yang akan diusung dalam Pilkada DKI 2017. Apakah Risma? Semua akan terjawab pada waktunya...

Kompas TV 17 Kampung "Oke-kan" Risma Ikut DKI 1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com