Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Buka Dua Rute Baru Bus Sekolah

Kompas.com - 15/08/2016, 06:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta membuka dua rute baru bus sekolah.

Pembukaan rute baru tersebut untuk memenuhi permintaan pelajar yang membutuhkan moda transportasi gratis yang bisa melintasi sekolah mereka.

Adapun kedua rute baru tersebut adalah rute 18 yang melintasi Tebet-Pancoran-Mampang-Duren Tiga-Mangga Besar-Ragunan dan rute 19 yang melintasi Manggarai-Pancoran-Mampang Prapatan-Pasar Minggu.

(Baca juga: Siswa Penyandang Disabilitas Senang Dilayani Bus Sekolah )

Kepala Satuan Pelaksana Pelayanan UPAS, Daud Sjamsuridjal mengatakan, pembukaan kedua rute baru itu berdasarkan permintaan para pelajar.

"Dari laporan tersebut kami kemudian melakukan pengecekan dan pada pekan lalu baru kami buka kedua rute baru tersebut," kata dia, Minggu (14/8/2016).

Menurut Daud, selama satu pekan berjalan, pembukaan kedua rute baru tersebut mendapatkan hasil yang cukup memuaskan.

"Ada sekitar 700 siswa yang menggunakan bus sekolah yang disediakan. Di kedua jalur tersebut kami menyediakan empat bus dan rata-rata dalam satu harinya ada 300 siswa yang kami angkut," kata dia.

Daud juga menyampaikan bahwa pihaknya siap menambah unit bus sekolah yang dioperasikan di rute tersebut apabila banyak peminatnya. Caranya adalah dengan mengurangi unit bus di sejumlah rute yang kurang peminatnya.

"Saat ini kami hanya memiliki 140 bus yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. Jadi cara itu dinilai lebih efektif," ujar dia.

(Baca juga: Bus Sekolah Kini Disediakan di Sejumlah Rusun di DKI)

Daud mengatakan, selama ini UPAS telah melayani ribuan pelajar untuk diantarkan ke sekolahnya masing-masing.

Dengan 133 armada yang setiap harinya keluar, kata Daud, ada hampir 35.000 siswa yang telah memanfaatkan bus sekolah.

"Data terakhir pada 11 Agustus kemarin, kami sudah melayani 32.530 para pelajar DKI setiap harinya. Itu belum ditambah dengan wisata balaikota dan RPTRA yang terus berjalan setiap akhir pekan," ujar dia.

Kompas TV Mobil Polisi dan Bus Sekolah Jadi Angkutan Umum
(Junianto Hamonangan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com