Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan Lelaki yang Diduga Preman dan Gunakan KTA Palsu Polisi di Kampus Trisakti

Kompas.com - 24/08/2016, 15:49 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Polisi melakukan penyisiran di area kampus Universitas Trisakti, Jakarta Barat, Rabu (24/8/2016) siang. Hasil penyisiran tersebut, polisi mengamankan puluhan orang yang diduga preman.

Dari puluhan orang yang diamankan, polisi mendapati ada orang yang membawa kartu tanda anggota (KTA) palsu kepolisian. Kepada polisi, lelaki tersebut mengaku sebagai pembantu penyidik Polda Metro Jaya.

"Kami telusuri identitasnya, itu kartu identitas palsu. Dia kami bawa ke Polda Metro," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Didik Sugiarto di Kampus Trisakti, Rabu.

(Baca: Ricuh di Trisakti, Sejumlah Lelaki Diduga Preman Diamankan Polisi)

Selain KTA palsu polisi, dari puluhan orang tersebut turut diamankan satu botol bensin, dua buah ban bekas dan sebilah bambu. Puluhan orang yang diamankan itu langsung dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut.

Didik menuturkan, pihaknya menyisir kampus untuk mencari sejumlah orang yang bukan mahasiswa maupun pegawai Universitas Trisakti. Namun, dari puluhan orang yang diamankan, Didik belum bisa memastikan mereka orang suruhan dari pihak mana.

"Yang bukan mahasiswa atau pegawai di sini kami amankan untuk diidenfikasi lebih lanjut. Kami akan bawa ke Polda Metro Jaya. Mengenai suruhan siapa, kami masih menggali keterangan dari mereka," ucapnya.

Pantauan Kompas.com, puluhan orang tersebut diangkut ke Polda Metro Jaya menggunakan dua buah truk polisi sekitar pukul 14.15 WIB.

Kericuhan terjadi di Universitas Trisakti pada Rabu pagi. Diduga, kericuhan tersebut terjadi lantaran akan dilantiknya rektor baru Universitas Trisakti, Edi Hamid, oleh Yayasan Trisakti.

 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menceritakan, kericuhan terjadi pada pukul 03.00 WIB. Saat itu, sekitar 30 orang dari pihak Yayasan Trisakti tiba di bagian luar kampus dan langsung masuk untuk mengeluarkan pihak sekuriti dari pihak rektor lama, yakni Thobi Muttis.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com