Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricuh di Trisakti, Sejumlah Lelaki Diduga Preman Diamankan Polisi

Kompas.com - 24/08/2016, 11:35 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kericuhan terjadi di Universitas Trisakti pada Rabu (24/8/2016) pagi. Diduga kericuhan tersebut terjadi lantaran akan dilantiknya rektor Universitas Trisakti yang baru, Edi Hamid, oleh Yayasan Trisakti.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menceritakan, awal mula kejadian tersebut terjadi pada pukul 03.00 WIB. Saat itu sekitar 30 orang dari pihak Yayasan Trisakti tiba di bagian luar kampus dan langsung masuk untuk mengeluarkan pihak sekuriti dari pihak rektor lama, yakni Thobi Muttis.

Mendengar kejadian tersebut, sekitar pukul 06.00 WIB, anggota Polres Jakarta Barat beserta anggota Kodim tiba di lokasi untuk melakukan pengamanan. Selanjutnya, mendengar kabar tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto mendatangi lokasi.

"08.00 WIB terjadi penutupan semua pintu gerbang kampus oleh pihak yayasan dengan aksi penolakan oleh pihak otorita dengan mendorong pintu gerbang sambil orasi-orasi oleh mahasiswa," ujar Awi dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Mengantisipasi aksi anarkistis dari massa, pihak kepolisian mempertemukan kedua belah pihak untuk dilakukan mediasi. Selanjutnya, pihak kepolisian melakukan penyisiran di sekitar lokasi dan ditemukan sejumlah preman dari kedua pihak yang berseteru.

Selain itu, ditemukan pula 200 bambu runcing dan pentungan di dalam mobil Ford dengan nomor polisi B 9203 LL yang ditutup terpal.

"Saat ini pemilik mobil masih belum diketahui. Didapat juga beberapa orang preman dari kelompok Thobi Muttis. Didata dan dikumpulkan di depan pospam kampus," katanya.

Untuk mencegah terjadinya bentrokan, pihak kepolisian menyiagakan 300 personel dan dibantu oleh 20 orang anggota Kodim.

Pantauan Kompas.com, pada pukul 11.00 WIB situasi di lokasi tersebut sudah kondusif. Sejumlah preman yang sempat diamankan pun kini dibawa ke Mapolda Metro Jaya menggunakan dua truk milik kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com