Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hanie Tak Alami Dampak Fatal Usai Cicipi Kopi di Gelas Mirna?

Kompas.com - 25/08/2016, 16:01 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa penuntut umum (JPU) Ardito Muwardi membacakan isi berita acara pemeriksaan (BAP) Hanie pada sidang kasus kematian Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).

Isi BAP Hanie dibacakan karena kuasa hukum terdakwa, Jessica Kumala Wongso, mempertanyakan mengapa Hanie tidak terdampak meski sempat minum es kopi vietnam yang dikatakan bersianida yang juga diminum Mirna.

"Bahwa setelah Mirna minum es kopi vietnam, dia bilang tidak enak, it's awfull. Saya ikut coba, cuma kena lidah, langsung berasa pahit. Saya sempat mengelap air liur, lalu berasa pedih," kata Ardito menirukan pernyataan Hanie dalam BAP di hadapan majelis hakim.

Hanie tidak meminum kopi itu, hanya menandainya dengan lidah.

Usai keduanya minum es kopi vietnam, Mirna dan Hanie masih sempat tertawa bersama sambil melihat menu. Tidak lama, Mirna tampak mengipas-ngipas mulutnya lalu menengadahkan kepalanya lalu keluar busa dari mulutnya.

Hanie sendiri mengaku merasa lemas dan pusing. Setelah mengantar Mirna ke rumah sakit, Hanie juga memeriksakan dirinya ke dokter.

"Saya diberi resep untuk buang racun dan disuruh minum air putih sama makan nasi sebanyak-banyaknya. Saya langsung cari air mineral dan beli nasi tim, terus minum obat dari dokter," tutur Ardito kembali menirukan ucapan Hanie.

Keesokan harinya setelah periksa ke dokter, Hanie masih merasa lemas dan pusing. Namun ia masih bisa beraktivitas seperti biasa. Hingga dia kembali memeriksakan dirinya ke dokter di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan.

"Pas periksa lagi, dokter bilang enggak ada apa-apa, sudah tidak apa-apa," demikian keterangan lanjutan Hanie dalam BAP itu.

Mirna yang telah menelan es kopi itu itu langsung meninggal dunia pada hari yang sama. Mirna mengalami kejang dan mulutnya berbusa serta sejumlah bagian kulitnya terlihat membiru.

Dalam kasus itu, Jessica, yang membelikan kopi itu, kemudian dijadikan terdakwa. Dia dituduh telah menaruh racun sianida dalam kopi tersebut.

Kompas TV Ahli Toksikologi: Mirna Kekurangan Oksigen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com